kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Direksi Tiga Pilar (AISA) harapkan ada rekonsiliasi ulang


Jumat, 27 Juli 2018 / 23:08 WIB
Direksi Tiga Pilar (AISA) harapkan ada rekonsiliasi ulang
ILUSTRASI. Direktur Keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Sjambiri Lioe


Reporter: Yoliawan H | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Drama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) kian berlarut. Rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dilaksanakan pada Jumat (27/7), berakhir ricuh dengan walk out-nya jajaran direksi AISA di tengah rapat berlangsung.

Direktur Utama Tiga Pilar Sejahtera Stefanus Joko Mogoginta mengatakan, ada indikasi pengambilalihan paksa alias hostile take over AISA. Bahkan, kata dia, Komisaris Utama AISA Anton Apriantono ditekan komisaris lain yakni Jaka Prasetya, untuk tidak mengesahkan laporan keuangan tahunan 2017. Namun yang bersangkutan menolak.

Ditemui usai RUPS, Direktur Keuangan AISA Sjambiri Lioe mengatakan, sebaiknya ada rekonsiliasi ulang dan pembicaraan baik-baik terkait masalah yang sedang mendera perseroan. “Kami merasa tidak ada penyelesaian yang baik dengan pemegang saham. Kami setuju dengan pergantian direksi asal sesuai dengan aturan,” ujar Sjambiri.

Menurutnya, persoalan ini akan menyangkut para pegawai AISA yang berjumlah 5.000 orang. Jadi, apabila semua direksi digantikan sekaligus dan AISA diambil alih oleh komisaris, maka bisnis kemungkinan tidak akan berjalan lancar. Karena dari sisi menjalankan bisnis, direksi sudah jauh lebih paham.

Sementara Anton Apriantono mengatakan, dirinya menyetujui laporan keuangan AISA karena dari sisi audit susah sesuai oleh Kantor Akuntan Publik. Hasil audit menunjukkan tidak ada masalah.

“Pertemuan Board of Commisioner pada tanggal 25 Juli 2018, saya bertemu dengan Jaka untuk membahas agenda RUPS. Pembicaraan panjang itu membuat saya ragu untuk membatalkan persetujuan karena saya rasa pertemuan ini baru dari satu pihak,” ujar Anton.

Lalu, pada 26 Juli, Anton sebagai Komisaris Utama AISA mengajak pertemuan kembali dengan komisaris lain yakni Jaka Presetya dan Hongkie Widjaja untuk membicarakan kembali terkait pergantian direksi, namun mereka tidak hadir

Anton mengatakan, pihaknya tidak akan serta merta mencabut persetujuan laporan keuangan AISA tersebut. Soal rencana pergantian direksi, dirinya setuju asal ada persetujuan dari semua pemegang saham.

Soal hasil RUPS, menurut Anton, laporan keuangan tahunan AISA tidak disetujui pemegang saham sehingga harus ada pergantian direksi. Terkait hasil pergantian direksi, hasil voting sudah disimpan oleh pihak notaris dan akan diberikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Hasil pergantian direksi tadi sudah dicatat notaris, saya tidak tahu jumlah perhitungan suaranya seperti apa. Yang jelas nanti biar OJK yang memutuskan,” ujar Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×