kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Diprediksi Cetak Kinerja Cemerlang, Simak Rekomendasi Saham JPFA, CPIN, MAIN


Minggu, 17 April 2022 / 15:31 WIB
Diprediksi Cetak Kinerja Cemerlang, Simak Rekomendasi Saham JPFA, CPIN, MAIN
ILUSTRASI. Salah satu peternakan ayam PT Sierad Produce Farm Cimaung, Serang Banten. Diprediksi Cetak Kinerja Cemerlang, Simak Rekomendasi Saham JPFA, CPIN, MAIN.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten poultry diperkirakan masih akan mencatatkan pertumbuhan kinerja seiring dengan pemulihan ekonomi dan membaiknya daya beli masyarakat.

Direktur PT Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus, mengatakan, adanya momentum jelang Lebaran dan pelonggaran level PPKM serta perubahan status dari pandemi menjadi endemi dapat menjadi katalis positif untuk sektor emiten poultry. Ia memperkirakan, harga ayam dan konsumsi daging ayam akan kembali naik seiring kenaikan permintaan.

Dengan kenaikan harga minyak goreng dan kenaikan harga kebutuhan pokok serta daya beli masyarakat yang belum 100% pulih, ia melihat masyarakat akan cenderung melakukan penyesuaian pola konsumsi tahun ini.

Dengan semakin mahalnya daging sapi, masyarakat akan cenderung mengganti konsumsi ke daging ayam yang harganya lebih murah dan ini berpotensi mendongkrak permintaan akan daging ayam.

Baca Juga: Saham Small Mid Caps Tertinggal, Begini Rekomendasi Analis

Hanya saja, Daniel mengungkapkan tahun ini masih cukup menantang untuk emiten pakan ternak. Sentimen negatif datang dari kenaikan harga bahan baku yang dipakai perusahaan untuk produksi pakan ternak seperti jagung dan bungkil kedelai.

Konflik geopolitik Ukraina – Rusia dan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan membuat harga komoditas melonjak, sehingga akan mempengaruhi kenaikan beban pokok yang akan menekan laba perusahaan.

 

"Selain itu, pelemahan rupiah juga bisa menjadi katalis negatif mengingat mayoritas bahan baku pakan ternak seperti jagung dan kedelai masih import," ujarnya pada Kontan, Minggu (17/4).

Menurut Daniel, kenaikan harga komoditas dapat menjadi salah satu faktor yang akan menghambat kinerja emiten poultry.

Daniel melanjutkan, salah satu emiten yang berpotensi melanjutkan kinerja positif di tahun ini seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), tahun lalu JPFA mendapatkan laba bersih sebesar Rp 2,02 triliun melesat ketimbang laba tahun 2020 senilai Rp 920 miliar.

Baca Juga: Pacu Kinerja 2022, Begini Strategi Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×