Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, Daniel menilai PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) juga berpotensi membukukan pertumbuhan kinerja tahun ini.
"Adanya pemulihan ekonomi dan membaiknya daya beli masyarakat serta meningkatnya permintaan daging ayam akan membantu mengangkat kinerja emiten poultry di tahun ini. Kami memperkirakan kinerja emiten poultry masih bisa bertumbuh 10-20% tahun ini," paparnya.
Baca Juga: Penjualan Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) Tahun Lalu Diprediksi Tumbuh 27%
Dari jajaran saham emiten pakan ternak, ia menyarankan agar investor bisa fokus terhadap leader dari emiten poultry seperti JPFA dan CPIN yang memiliki kinerja lebih stabil.
Secara valusi, JPFA saat ini diperdagangkan di PER 9,2 kali, sementara CPIN di 22,6 kali dan MAIN di 24,1 kali. Melihat valuasi yang masih murah, ia menyarankan untuk hold jangka panjang, investor bisa melirik saham JPFA dengan target harga di sekitar level Rp 1.900.
Sementara CPIN yang harganya sedang terkoreksi untuk jangka pendeknya bisa dilakukan buy on weakness dengan target harga di level Rp 5.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News