kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Dipengaruhi Sentimen Pemangkasan Suku Bunga, Begini Proyeksi Imbal Hasil SBN


Jumat, 19 September 2025 / 05:05 WIB
Dipengaruhi Sentimen Pemangkasan Suku Bunga, Begini Proyeksi Imbal Hasil SBN
ILUSTRASI. Proyeksi imbal hasil surat berharga negara (SBN) di tengah kebijakan sejumlah bank sentral yang pangkas suku bunga


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sentimen pemangkasan suku bunga acuan dari sejumlah bank sentral diproyeksi membuat yield surat berharga negara (SBN) turun. 

Seperti diketahui, bank sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve (The Fed) resmi menurunkan suku bunga acuan federal funds rate sebesar 25 basis poin (0,25%) menjadi di kisaran 4%–4,25%. Keputusan ini diumumkan lewat pernyataan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (17/9/2025) waktu setempat. 

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga kembali memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 16–17 September 2025. 

Head of Fixed Income Samuel Sekuritas Virine Sundari mengatakan, pada 17 September, pasar obligasi Indonesia merespons positif keputusan Bank Indonesia. Obligasi Fixed Rate (FR) mengalami perbaikan yield yang signifikan di seluruh seri setelah pelonggaran moneter.

Di mana, yield Surat Utang Negara (SUN) tenor acuan 5 tahun (FR0104) turun tajam 7,4 bps ke 5,485%, yield SUN 10 tahun (FR0103) turun 5,1 bps ke 6,272%, yield SUN 20 tahun (FR0107) juga turun 3,7 bps ke 6,821%, sementara yield SUN 15 tahun (FR0106) turun 1,8 bps ke 6,729%. 

Baca Juga: Pasar Obligasi Mulai Stabil, Yield SUN Turun Pasca Reshuffle Kabinet

Virine bilang, pemangkasan BI Rate, yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar, menandai pengurangan suku bunga ketiga berturut-turut dan yang keenam sejak siklus pelonggaran dimulai pada September 2024. 

Bersamaan dengan ini, bank sentral juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps ke 3,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps ke 5,50%. 

“Langkah ini kemungkinan akan terus mendukung pasar obligasi domestik, karena suku bunga yang lebih rendah umumnya meningkatkan permintaan terhadap surat utang pemerintah, terutama instrumen tenor panjang,” ujar Virine, Kamis (18/9). 

Virine menilai, reaksi positif pasar terhadap pemangkasan BI Rate menunjukkan kekuatan berkelanjutan di pasar obligasi domestik, terutama dengan ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap akomodatif dalam waktu dekat. Penurunan yield US Treasury dan stabilisasi rupiah semakin mendukung prospek yang menguntungkan bagi obligasi Indonesia. 

Pasar kemungkinan akan tetap fokus pada bagaimana pelonggaran moneter lebih lanjut akan mempengaruhi likuiditas dan harga obligasi dalam beberapa minggu mendatang, dengan lebih banyak partisipasi institusional yang diharapkan pada obligasi tenor panjang. 

“Prospek tetap positif, tetapi investor mungkin akan menjadi lebih hati-hati seiring dengan perkembangan peristiwa politik atau faktor ekonomi eksternal,” terang Virine. 

Fixed Income & Macro Strategist Mega Capital Sekuritas, Lionel Priyadi mengatakan, dampak pemangkasan suku bunga BI direspons positif oleh investor. Tetapi tidak dengan the Fed karena the Fed menaikkan proyeksi inflasi tahun depan menjadi 2,6% dari 2,4%. 

Lionel bilang, respon investor asing terhadap kebijakan BI adalah khawatir terhadap risiko gejolak nilai tukar. Sehingga rupiah tertekan ke sekitar Rp 16.500 per dolar AS. Setelah pemangkasan suku bunga ini, Lionel melihat SBN Indonesia yang berdenominasi USD akan lebih menarik dibandingkan rupiah.   

Baca Juga: Obligasi Tetap Aman, Ekonom Nilai Gejolak Demo Lebih Tekan Pasar Saham

“Untuk SBN Indonesia yang berdenominasi USD akan lebih menarik dibandingkan Rupiah,” ujar Lionel.  

Lebih lanjut, pergerakan yield SBN di sisa tahun ini, salah satunya dipengaruhi arah kebijakan suku bunga.

Fikri C. Permana, Ekonom Senior KB Valbury Sekuritas melihat, proyeksi terbaru menunjukkan The Fed mungkin akan menerapkan dua kali penurunan suku bunga tambahan sebelum akhir tahun.

Pergeseran ke arah sikap AS yang lebih akomodatif ini diperkirakan akan memicu siklus pelonggaran moneter global yang lebih luas, yang berpotensi melemahkan dolar dan menyalurkan arus investasi yang lebih besar ke pasar negara berkembang. 

Di sisi lain, pengurangan neraca The Fed yang sedang berlangsung—melalui pelonggaran kepemilikan obligasi pemerintah AS dan MBS—kemungkinan akan membatasi penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS relatif terhadap penurunan suku bunga dana The Fed. 

“Kami memperkirakan BI akan terus melakukan pelonggaran setidaknya dua kali lagi, masing-masing sebesar 25 bps, hingga akhir tahun 2025,” kata Fikri. 

Lionel memperkirakan yield SBN tenor 10 tahun masih berpotensi turun dengan target 5,8% hingga akhir tahun. Sedangkan, Virine memproyeksikan, yield SBN 10 tahun di level 6,90%.

Selanjutnya: Wall Street Cetak Rekor Baru, Intel Melonjak Usai Dapat Suntikan dari Nvidia

Menarik Dibaca: Intip Ramalan Karier & Keuangan 12 Zodiak Hari Ini Jumat 19 September 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×