kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dinamika Brexit masih menekan posisi poundsterling


Minggu, 30 September 2018 / 10:28 WIB
Dinamika Brexit masih menekan posisi poundsterling
ILUSTRASI. Uang Poundsterling Inggris


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar poundsterling melemah terhadap dollar AS pada penutupan Jumat (28/9) lalu. Mengutip Bloomberg, Jumat (28/9), harga pasangan GBP/USD menurun ke level 1,3057 atau melemah 0,17% dari level sebelumnya di 1,3079.

Menurut analis, pernyataan The Federal Reserve terkait kenaikan suku bunga telah menguatkan mata uang dollar Amerika Serikat dibanding mata uang dunia lainnya.

Analis Global Kapital Investama Berjangka, Alwi Assegar menjelaskan sentimen positif yang mendorong penguatan dollar tak hanya datang dari kenaikan suku bunga The Fed ke level 2,25%. Adapun sentimen lain yang mendorong dollar adalah prediksi kenaikan suku bunga berkelanjutan oleh The Fed pada Desember mendatang.

“Kenaikan suku bunga keempat kalinya ini masih menjaga tren bullish bagi dollar, dan sangat positif,” Kata Alwi, Jumat (28/9).

Selain itu, lanjut Alwi, poundsterlling tertekan karena masih dibayangi dinamika Brexit yang mana permasalahan mengenai perbatasan Irlandia belum juga menemukan titik terang. Hingga saat ini, belum ada keputusan yang pasti mengenai Brexit.

“Kalau belum ada titik terang, poundsterlling akan sulit untuk bergerak naik,” ujarnya.

Kendati demikian Alwi memprediksi, dalam sepekan ke depan, pasangan GBP/USD masih memiliki kemungkinan untuk menguat di kisaran 1,2930 – 1,3215.

Secara teknikal, harga pasangan GBP/USD menunjukkan MA sudah bergerak di bawah MA 10 dan di atas MA 55. Artinya, indikator ini menunjukkan untuk tren jangka pendek harga masih berpotensi menurun namun secara jangka menengah dapat memungkinkan untuk menguat.

Kemudian indikator RSI di area 50 dan netral namun sudah menunjukan sinyal-sinyal pelemahan dan bersiap untuk melakukan koreksi jangka pendek. Sementara stochastic di 50 & 61. Indikator ini mengindikasikan harga bergerak turun dan cross over. Garis moving average convergence divergence masih positif di atas 0.

Tren untuk akhir tahun, Alwi memproyeksi pounsterlling akan menguat bila pada November nanti permasalahan yang selama ini membebani poundsterlling -terutama Brexit- mencapai titik terang.

Untuk itu, Alwi merekomendasikan buy on weakness untuk pasangan GBP/USD Senin (1/10) dengan rentang support di kisaran 1,2980 – 1,2930 – 1,2785 dan resistence di kisaran 1,3140 – 1,3215 – 1,3275.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×