kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Dikepung Sentimen Negatif, Cermati Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten Ritel


Selasa, 25 Juni 2024 / 22:13 WIB
Dikepung Sentimen Negatif, Cermati Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten Ritel
Konsumen berbelanja kebutuhan pokok di sebuah toko swalayan di Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2024). Kinerja emiten ritel diprediksi akan terpengaruh oleh sejumlah sentimen negatif pada tahun 2024.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat, kinerja emiten ritel di kuartal II 2024 berpeluang untuk bertumbuh dari segi penjualan.

“Tetapi, beberapa emiten retail terlihat akan mengalami lonjakan biaya, sehingga terjadi penurunan pada laba di periode ini,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (25/6).

Secara historis, biasanya emiten retail akan mengalami perlambatan kinerja di kuartal III, mengingat minimnya hari-hari besar. Namun, kinerja emiten ritel biasanya akan kembali meningkat pada kuartal IV dengan adanya liburan di akhir tahun.

“Untuk efek boikot, sepertinya hanya sedikit mempengaruhi kinerja emiten ritel. Sebab, emiten-emiten yang di boikot ini memiliki segmentasi pasar middle up yang kebanyakan tidak menjalani aksi boikot,” paparnya.

Baca Juga: Emiten Farmasi dan Ritel Terdampak Pelemahan Rupiah, Cermati Rekomendasi Analis

Terkait kinerja harga saham, Heru melihat saham ACES masih tercatat positif dan jauh berbeda jika dibandingkan dengan emiten ritel lainnya. Hal itu disebabkan kinerja keuangan para emiten ritel yang masih mengalami pelemahan.

Di kuartal I 2024, ACES membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 204,81 miliar, naik 29,34% secara tahunan alias year on year (yoy). Sementara, harga saham ACES kinerjanya naik 17,36% secara year to date (ytd) dan naik 5,36% dalam sebulan.

Sementara itu, kinerja saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 21,78% ytd, tetapi naik 0,72% dalam sebulan. Laba bersih MAPI tercatat naik 5,94% yoy ke Rp 413,99 miliar per Maret 2024.

“Pertumbuhan terbatas pada laba bersih tersebut seiring dengan aksi boikot pada produk MAPI terutama pada segmen Kafe dan Restoran. Ini juga terefleksi cukup signifikan pada harga saham MAPI,” tuturnya.

Kemudian, saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sudah turun 9,39% secara ytd dan turun 4,46% dalam sebulan. Ini sejalan dengan penurunan laba ERAA sebesar 18,44% yoy ke Rp 826,05 miliar di kuartal I 2024. 

Baca Juga: Catat Kinerja Solid pada Awal Tahun, Begini Rekomendasi Saham SMRA dari Analis

“ERAA memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi yaitu sebesar 218.06% sehingga kondisi tersebut terefleksi secara negatif terhadap harga sahamnya,” ungkapnya.

Hal ini pun diamini Azis. Katanya, kinerja harga saham ACES yang positif disebabkan kinerja keuangan emiten itu lebih baik dibandingkan emiten ritel lainnya.

“Secara kinerja keuangan, hanya ACES yang memiliki kinerja top line dan bottom line yang tumbuh. Jadi, wajar jika saham ACES naik karena diapresiasi pelaku pasar,” ungkapnya.

Heru pun merekomendasikan wait and see untuk saham MAPI. Saham ERAA direkomendasikan trading buy dengan target harga Rp 416 - Rp 434 per saham serta stoploss di level Rp 370 per saham. 

Untuk ACES, Heru merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 930 - Rp 970 per saham dan stoploss di level Rp 790 per saham.

Baca Juga: Catat Kinerja Solid pada Awal Tahun, Begini Rekomendasi Saham SMRA dari Analis

Azis merekomendasikan beli untuk ACES dengan target harga Rp 890 per saham. Analis Bahana Sekuritas, Christine Natasya merekomendasikan beli untuk ACES dengan target harga Rp 1.100 per saham untuk 12 bulan.

“Ini sejalan dengan ACES yang menargetkan pertumbuhan SSSG 7% dan pertumbuhan penjualan sebesar 10% di tahun 2024,” ujarnya dalam riset yang diterima Kontan, Minggu (16/6). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×