Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak memperpanjang penguatan untuk sesi keempat pada hari ini dan berhasil mencapai level tertinggi dalam lebih dari 13 bulan. Keperkasaan harga minyak didukung oleh jaminan bahwa suku bunga AS akan tetap rendah, dan penurunan tajam dalam produksi minyak mentah mingguan Amerika Serikat (AS) akibat cuaca dingin ekstrem di Texas.
Kamis (25/2) pukul 14.20 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman April 2021 naik 37 sen, 0,6% menjadi US$ 67,41 per barel.
Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman April 2021 berada di level US$ 63,54 per barel setelah melonjak 32 sen atau 0,5%.
Kedua harga minyak acuan ini menyentuh level tertinggi sejak 8 Januari 2020, di awal sesi dengan Brent ada di US$ 67,49 per barel dan WTI ke level US$ 63.67 per barel. Kontrak pengiriman Brent bulan April berakhir pada hari Jumat (26/2).
Penguatan harga minyak datang setelah pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang kembali menegaskan bahwa bank sentral AS itu akan tetap mempertahankan suku bunga rendah untuk sementara waktu.
Hal tersebut membuat dolar AS melemah dan mengerek harga komoditas yang diperdagangkan dengan the greenback. Pelemahan dolar AS juga meningkatkan selera risiko investor dan pasar ekuitas global.
Baca Juga: Harga emas spot turun ke US$ 1.797 per osn troi, tersengat kenaikan yield US Treasury
Berdasarkan data Energy Information Administration, badai musim dingin yang parah di Texas telah menyebabkan produksi minyak mentah Negeri Paman Sam turun lebih dari 10%, atau 1 juta barel per hari (bph) pekan lalu.
"Dikombinasikan dengan pidato Jerome Powell yang dovish dan pasar fisik yang sudah ketat, harga minyak meledak lebih tinggi," kata Jeffrey Halley, Senior Market Analyst for Asia Pacific OANDA.
Pasokan bahan bakar di konsumen minyak terbesar dunia itu juga dapat diperketat karena input minyak mentah kilang turun ke level terendah sejak September 2008, data EIA menunjukkan.
Analis ING menambahkan, stok minyak mentah AS bisa naik dalam beberapa minggu ke depan karena produksi telah pulih cukup cepat sementara kapasitas kilang diperkirakan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali normal.
Barclays, yang menaikkan perkiraan harga minyaknya pada hari Kamis, mengatakan pihaknya melihat kekuatan dalam reli harga minyak baru-baru ini karena respons pasokan yang lebih lemah dari perkiraan oleh operator minyak ketat AS terhadap harga yang lebih tinggi.
"Namun, kami tetap berhati-hati dalam waktu dekat untuk mengurangi dukungan OPEC+, risiko dari varian Covid-19 yang lebih dapat ditularkan, dan peningkatan posisi," kata Barclays.
Asal tahu saja, OPEC+ akan bertemu pada 4 Maret. Kelompok tersebut akan membahas pelonggaran moderat pembatasan pasokan minyak dari April mengingat pemulihan harga, sumber OPEC+ mengatakan, meskipun beberapa menyarankan untuk bertahan saat ini mengingat risiko kemunduran baru dalam pertempuran melawan pandemi.
Pemotongan ekstra sukarela oleh Arab Saudi pada Februari dan Maret telah memperketat pasokan global dan mendukung harga.
Selanjutnya: BEI berencana hilangkan informasi kode broker, mantan dirut BEI buka suara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News