Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas melemah pada perdagangan hari ini setelah yield US Treasury berada di dekat level tertinggi dalam satu tahun. Hal tersebut akhirnya menyeret harga walau di saat yang sama dolar Amerika Serikat (AS) melemah.
Kamis (25/2) pukul 13.00 WIB, harga emas turun 0,4% menjadi US$ 1.797,73 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman April 2021 juga melemah 0,1% menjadi US$ 1.795,90 per dolar AS.
"Kenaikan yield US Treasaury yang lebih lama adalah faktor penimbangan utama pada logam mulia," kata ahli strategi DailyFX Margaret Yang. Dia menambahkan bahwa harapan reflasi dapat mendorong yield obligasi pemerintah AS itu lebih tinggi.
Tolok ukur yield Treasury AS bertahan mendekati level puncak dalam satu tahun pada sesi sebelumnya. Ini membuat harga emas semakin tak menarik bagi investor.
Baca Juga: Harga emas spot turun 0,3% ke US$ 1.798,71, yield Treasury AS masih membebani
Paket bantuan virus corona AS senilai US$ 1,9 triliun yang diperkirakan akan diputuskan pada akhir pekan ini tetap menjadi fokus investor untuk sementara waktu.
"Tren utama emas adalah bias ke bawah tetapi beberapa rebound jangka pendek masih mungkin jika RUU bantuan Covid-19 AS disetujui oleh Kongres pada hari Jumat," kata Yang, menambahkan prospek jangka menengah tetap bearish bagi emas.
Pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang mengungkapkan tetap menjaga kebijakan moneter yang longgar dan tidak berubah sampai ekonomi kembali pulih dengan lapangan kerja penuh, membuat dolar AS lemah dan membantu membatasi kerugian emas.
"Kami memperkirakan harga emas akan diperdagangkan sideways untuk kuartal berikutnya atau lebih karena aksi jual obligasi terus berlanjut dan investor memainkan perdagangan refleksi melalui kelas aset berisiko. Tapi waktu emas di bawah sinar matahari belum berakhir."
Selanjutnya: Sesi pertama, IHSG naik 0,53% ke 6.283,88 dengan net sell asing Rp 124,205 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News