kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.454   31,00   0,19%
  • IDX 6.384   -135,77   -2,08%
  • KOMPAS100 927   -22,47   -2,37%
  • LQ45 726   -11,89   -1,61%
  • ISSI 197   -5,73   -2,83%
  • IDX30 378   -4,14   -1,08%
  • IDXHIDIV20 455   -6,91   -1,50%
  • IDX80 105   -2,09   -1,95%
  • IDXV30 108   -2,33   -2,11%
  • IDXQ30 124   -1,12   -0,89%

Dijatah ke pihak tertentu, investor ritel sulit kempit saham BSIM


Selasa, 14 Desember 2010 / 11:40 WIB
ILUSTRASI. PRESIDEN UMUMKAN PELUNASAN DIVESTASI PT FREEPORT


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saham Bank Sinarmas (BSIM) meroket tinggi pagi ini. Bahkan, beberapa menit setelah dibuka, harga sahamnya terkena auto rejection atas. Pada pukul 11.03, saham BSIM melonjak 24% menjadi Rp 315. Sepertinya, investor merespon positif rencana ekspansi Bank Sinarmas.

Hanya saja, berdasarkan pengaduan yang KONTAN terima, investor ritel mengalami kesulitan dalam membeli saham BSIM sejak masa penjatahan. "Saya sudah pesan 2.000 lot, tapi dapatnya cuma 1 lot saja," ujar salah seorang trader.

Kesulitan untuk membeli saham BSIM tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Alhasil, banyak investor yang memilih untuk bertransaksi waran BSIM. "Warannya juga menarik. Setelah harga saham BSIM melonjak, warannya juga langsung meroket," ujar seorang trader.

Salah seorang sumber KONTAN yang tak mau namanya disebut mengatakan, saham BSIM dapat dikategorikan "barang bagus" sehingga dijatah kepada pihak-pihak tertentu. "Kalau swasta kan agak bebas penjatahannya. Biasanya mereka mengutamakan nasabah mereka sendiri," jelas sang sumber.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30, sejumlah broker yang memborong saham BSIM antara lain: Valbury Asia Securities senilai Rp 246,96 juta, Mandiri Sekuritas senilai Rp 244,64 juta, Bahan Securities senilai Rp 189 juta, eTrading Securities senilai Rp 181,91 juta, dan Bhakti Securities senilai Rp 157,5 juta.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×