Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sepanjang tahun 2019, emiten periklanan, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) meraih pendapatan Rp 211 miliar. Angka ini naik 260,4% menjadi Rp 211 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kenaikan pendapatan ini pula membuat laba Digital Mediatama Maxima (DMMX) meningkat 118,8% menjadi Rp 17 miliar dibanding periode sama tahun 2018.
Dalam keterangan resmi, manajemen DMMX mengatakan, meningkatnya pendapatan dan laba bersih hingga akhir tahun 2019 didorong oleh bertumbuhnya jumlah layar DMMX sebesar 32,1% YoY menjadi 7.130 dibandingkan dengan tahun 2018 yang memperoleh 5.300.
“Selain itu, kami melihat menguatnya tingkat adopsi dari yang diharapkan dari platform pemasaran perdagangan Pojok Bayar, yang melihat mencapai 50.000 anggota pada tahun 2019,” ujar manajemenDMMX dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (28/5).
Hingga Maret, emite platform digital trade marketing dan pengiklanan berbasis cloud telah menambahkan jumlah layar menjadi 2.600, sehingga total layar yang dimiliki oleh Digital Mediatama Maxima (DMMX) mencapai 9.700.
Masih dalam keterangan yang sama DMMX mengaku akan tetap mempertahankan posisi kas bersih di tahun 2019 agar memiliki ruang yang cukup untuk memenuhi permintaan orderbook serta mengakomodasi kemungkinan pesanan baru.
DMMX akan terus memperluas ekspansi bisnisnya melalui jaringan digital cloud advertising.
Sepanjang tahun 2019, bisnis DMXX bersumber dari dua segmen bisnis yakni MS dan Iaas (layar sewa dan menyediakan layanan dukungan end-to-end untuk klien).
Pendapatan MS dan penjualan perangkat keras masing-masing mengalami peningkatan sejumlah 49,3% dan 89,7%. “Kami menambahkan layar sejumlah 1.200 ke jaringan MS, sehingga total layar yang diperoleh mencapai 6,600 atau tumbuh 22,7% YoY,” ujar manajemen,
Dari segmen bisnis Iaas, DMMX menyebut pada kuartal IV 2019, telah menjalin kerjasama dengan salah satu minimarket terbesar di Indonesia. DMMX melayani solusi digital signage cloud di bawah skema IaaS. Kerjasama ini berlaku 3 tahun dan sudah mulai dilakukan di kuartal I-2020.
“Kami melihat bisnis digital cloud advertising ini memberikan pasar yang besar dan belum dimanfaatkan di antara bisnis ritel tradisional Indonesia. Dengan pengalaman manajemen yang kuat dalam industri peritel dan teknologi, kami yakin dapat memperoleh kualitas pendapatan yang lebih tinggi (model pendapatan berulang),” ujar manajemen DMMX.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
