kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Didukung stimulus, lelang SUN pekan depan masih akan diminati


Jumat, 13 Maret 2020 / 19:55 WIB
Didukung stimulus, lelang SUN pekan depan masih akan diminati
ILUSTRASI. Pemerintah bakal menawarkan tujuh seri SUN dengan target indikatif Rp 15 triliun dan target maksimal Rp 22,5 triliun.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diterpa banyak sentimen, prospek lelang Surat Utang Negara (SUN) pekan depan diyakini masih akan menarik. Hal ini didukung oleh minat investor yang diperkirakan masih cukup tinggi.

Sekedar mengingatkan, pemerintah berencana untuk menggelar lelang SUN pada Selasa 17 Maret 2020 mendatang. Lewat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah bakal menawarkan tujuh seri SUN dengan target indikatif sebanyak Rp 15 triliun dan target maksimal Rp 22,5 triliun.

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula menilai, minat investor pada lelang SUN pekan depan masih cukup baik. Ditambah lagi, beberapa sentimen diyakini bakal turut mendorong minat pelaku pasar ke depan.

Baca Juga: IHSG terjun, investor jangan buru-buru beli dan jual

"Kami melihat selama kondisi sentimen global kembali membaik dan terjadi risk-on, serta kurs rupiah stabil maka prospek lelang akan bagus," ungkap Ezra kepada Kontan, Jumat (13/3).

Ditambah lagi, level yield yang saat ini sudah berada di kisaran 7,3% turut membuat SUN kian menarik secara fundamental. Selanjutnya, setelah pasar kembali stabil, penurunan US Treasury ke level di bawah 1% juga diyakini bakal mendorong prospek pasar obligasi, terutama di emerging market termasuk Indonesia.

Baca Juga: Tiga belas emiten mau buyback, kenapa IHSG justru longsor 22,28%?

Selain memiliki yield yang masih sangat menarik, pasar obligasi Tanah Air didukung oleh berbagai kebijakan dan stimulus dari pemerintah. Teranyar ada stimulus kedua yang dikeluarkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang mana secara regular melakukan intervensi di pasar. "Ini memberikan support dan ketenangan untuk pasar obligasi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×