Reporter: Inggit Yulis Tarigan, Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten anggota Holding BUMN Industri Pertambangan (MIND ID) dinilai masih memiliki prospek positif di tengah tren penguatan sektor mineral dan batubara serta pembagian dividen jumbo pada tahun buku 2024.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyebut bahwa kenaikan harga saham seperti ANTM, PTBA, TINS, dan INCO mencerminkan respons pasar terhadap sentimen positif yang menyertai kinerja grup MIND ID.
“Saat ini sudah terjadi kenaikan harga saham yang mencerminkan prospek positif emiten di bawah MIND ID,” ujarnya.
Baca Juga: Kompak Raih Kenaikan Pendapatan, Simak Rekomendasi Saham Emiten Anggota MIND ID
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarperusahaan dan hilirisasi komoditas tambang sebagai strategi prioritas nasional untuk menciptakan nilai tambah ekonomi. Komitmen MIND ID dalam mendorong strategi tersebut dinilai turut menopang kinerja dan distribusi dividen.
Sepanjang tahun buku 2024, seluruh emiten MIND ID membagikan dividen dalam jumlah besar.
ANTM menyalurkan Rp 3,6 triliun (100% dari laba bersih), PTBA Rp 3,82 triliun (75%), TINS Rp 474,65 miliar (40%), dan INCO sebesar US$ 34,65 juta. Dividen juga disalurkan ke Badan Pengelola Investasi Danantara untuk mendukung pertumbuhan domestik.
Secara konsolidasi, MIND ID membukukan laba bersih Rp 40,2 triliun, naik 46% dibanding tahun sebelumnya.
Direktur Reliance Sekuritas, Reza Priyambada, menilai arah kebijakan holding dalam mengembangkan anak usaha akan sangat menentukan kinerja ke depan. Menurutnya, efisiensi dan efektivitas operasional menjadi indikator penting selain laba dan pendapatan.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Emiten Anggota MIND ID Usai Cetak Kenaikan Pendapatan di 2024
Adapun analis Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, menilai hilirisasi mineral seperti nikel, bauksit, timah, dan emas menjadi katalis utama bagi ANTM dan TINS.
ANTM juga diuntungkan dari proyek baterai kendaraan listrik bersama konsorsium IBC–LG. Sementara PTBA mulai ekspansi ke energi terbarukan, seperti biomassa dan gasifikasi batubara.
Namun, terdapat sejumlah tantangan yang membayangi. Penerapan royalti progresif dan pajak tinggi berisiko menekan margin jika harga komoditas naik. PTBA juga menghadapi tekanan dari target dekarbonisasi dan bauran energi.
Baca Juga: Disokong Dividen Jumbo, Cermati Prospek Saham Tambang Anggota MIND ID
Di sisi lain, TINS masih terdampak penertiban tambang ilegal dan moratorium izin tambang, yang bisa menahan produksi jangka pendek.
Selanjutnya: Bea Cukai Bakal Bentuk Satgas Pencegahan Rokok Ilegal. Ini Tujuannya!
Menarik Dibaca: Ingin Dividen dari Aneka Tambang? Paling Lambat Beli Saham ANTM pada 20 Juni
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News