kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.878   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.441   3,60   0,05%
  • KOMPAS100 1.133   1,86   0,16%
  • LQ45 888   0,78   0,09%
  • ISSI 227   0,68   0,30%
  • IDX30 455   0,86   0,19%
  • IDXHIDIV20 546   -0,22   -0,04%
  • IDX80 129   0,47   0,37%
  • IDXV30 133   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 150   -0,11   -0,07%

Didukung Insentif dan Suku Bunga Rendah di 2025, Analis Sarankan Beli Saham PWON


Rabu, 04 Desember 2024 / 21:41 WIB
Didukung Insentif dan Suku Bunga Rendah di 2025, Analis Sarankan Beli Saham PWON
ILUSTRASI. Superblok Pakuwon Nusantara yang dikembangkan Pakuwon Jati (PWON) di Ibu Kota Nusantara.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto

Hanya saja, Rudy mengingatkan bahwa daya beli belum sepenuhnya pulih yang terlihat dari tren deflasi, serta fluktuasi ekonomi makro terus menghadirkan risiko yang perlu dipantau secara ketat. Akibatnya, pengembang properti layaknya seperti PWON bisa saja menunda peluncuran produk properti baru.

Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama Kiswoyo Adi Joe menilai, pasar properti tahun depan kemungkinan masih abu-abu yang menunggu lebih lanjut kebijakan pemerintah.

Namun yang jelas, properti segmen kelas bawah seharusnya tetap positif sejalan dengan program-program penyediaan hunian dari pemerintah yang berkolaborasi dengan pengembang properti.

PWON sendiri dipandang tetap optimis, walau banyak membidik pasar kelas masyarakat menengah. Daya beli masyarakat kelas menengah yang pulih dibarengi dengan potensi sebaran insentif properti semestinya mendukung prospek Pakuwon Jati.

Kiswoyo menambahkan, kinerja PWON tahun depan berpotensi didukung pula efek dipangkasnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada September lalu. Apalagi, jika BI kembali memangkas suku bunga, maka bakal menurunkan suku bunga kredit dalam 6-9 bulan mendatang.

‘’Suku bunga turun itu sangat membantu karena penjualan rumah di atas 50% pakai kredit bank,’’ ucap Kiswoyo saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (4/12).

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Kantongi Laba Bersih Rp 1,66 Triliun di Kuartal III-2024

Dari segmen pendapatan berulang, Kiswoyo melihat potensi PWON bakal melanjutkan kinerja solid. Hal itu mengingat reputasi Pakuwon Jati yang dikenal luas sebagai rajanya pusat perbelanjaan.

Kiswoyo meyakini manajemen PWON dapat mencapai target pertumbuhan segmen pendapatan berulang di tahun 2025. Terlebih, pembukaan Pakuwon Mal Bekasi di November lalu bakal menjadi sokongan baru bagi bisnis pusat belanja PWON.

Dengan berbagai faktor tersebut, Kiswoyo menyarankan Buy untuk PWON dengan target harga sebesar Rp 600 per saham. Selaras, Rudy juga menyarankan Buy untuk PWON dengan target harga sebesar Rp 600 per saham.

Sementara itu, Nurwachidah merekomendasikan Buy untuk PWON dengan target harga sebesar Rp 595 per saham. Adapun PWON ditutup pada posisi Rp 422 per saham di perdagangan Rabu (4/12).

Selanjutnya: MSIG Life Catat Pendapatan Premi Produk Unitlink Rp 1,2 Triliun per Oktober 2024

Menarik Dibaca: Hadirkan Ekosistem Hunian Sewa Komprehensif, Ini Deretan Produk Hunian dari Rukita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×