Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mampu menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena kenaikan suku bunga pada Mei 2023 akan melandai. Mata uang Garuda turut didukung Capital Inflow menyusul positifnya data ekonomi domestik.
Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Putri, mengatakan, mayoritas mata uang global mengalami penguatan terhadap USD pada pekan lalu dipengaruhi kekhawatiran perekonomian AS yang dapat semakin melambat bahkan resesi akibat gejolak di sektor keuangan dan gagal bayar (default).
Sementara itu, pelaku pasar juga wait and see terhadap hasil FOMC meeting Mei 2023 pada pekan ini yang diperkirakan tetap menaikkan Fed Funds Rate sebesar 25 bps.
Baca Juga: Rupiah Menguat Pada Kamis (27/4), Ini Prediksi untuk Jumat (28/4)
Reny menyebutkan, seiring dengan penguatan mata uang regional, Rupiah terhadap USD juga berlanjut menguat pada perdagangan akhir pekan lalu.
Berbagai sentimen positif datang dari rilis data-data ekonomi domestik yang meliputi peningkatan cadangan devisa dan PMI manufaktur sehingga optimisme investor terus menguat.
"Perkembangan ini mendorong capital inflow berlanjut masuk ke pasar domestik sehingga mendukung penguatan rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/5).
Baca Juga: The Fed Kurangi Agresivitas, Rupiah Bakal Lebih Kuat
Saat ini, pelaku pasar menantikan rilis data inflasi domestik yang akan dirilis hari ini dan data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 yang diprediksi tumbuh di kisaran 4.9 - 5.1% (yoy). Perdagangan pasar diperkirakan mulai kembali normal pasca libur panjang lebaran.
Reny memperkirakan pada perdagangan hari ini USD/IDR diperkirakan bergerak ke kisaran Rp 14.644 per dolar AS – Rp 14.728 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News