kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Didorong Operasional & Efisiensi Biaya, Cermati Rekomendasi Indo Tambangraya (ITMG)


Selasa, 26 September 2023 / 19:10 WIB
Didorong Operasional & Efisiensi Biaya, Cermati Rekomendasi Indo Tambangraya (ITMG)
ILUSTRASI. Didorong Operasional & Efisiensi Biaya, Cermati Rekomendasi Indo Tambangraya (ITMG)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah tekanan harga batubara global, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dinilai masih memiliki ruang profitabilitas. Salah satu pendorongnya tren positif operasional dan penurunan biaya tunai.

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan, penurunan kinerja ITMG di semester I seiring dengan tekanan harga batubara global. Namun, pada kuartal III ini kinerjanya diperkirakan akan relatif solid.

"Harga batubara relatif sudah rebound dari level US$ 150/ton, tetapi jika dibandingkan tahun lalu masih turun karena harga batubara lebih tinggi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/9).

Baca Juga: Memburu Cuan dari Sejumlah Emiten yang Royal Tebar Dividen di Akhir Tahun

Sisi positifnya, Felix mencermati operasional ITMG memiliki tren bertumbuh. Dilihat dari kemampuan perseroan mencetak pertumbuhan volume penjualan 22% secara tahunan (YoY) menjadi 9,9 juta ton.

Ia memproyeksikan tren kenaikan secara tahunan masih dapat dipertahankan pada semester II 2023.

 

"Ini seiring degnan peningkatan permintaan batubara untuk PLTU di China sejalan dengan kekeringan di PLTA-nya dan sebagai peningkatan cadangan batubara guna menyongsong musim dingin akhir tahun," jelasnya.

Dengan demikian, Felix menilai ITMG juga mampu mencapai target volume penjualan 21,5 juta ton hingga akhir tahun. Sebab di awal tahun produksi relatif lebih lambat karena cuaca dan permintaan dari China belum semasif di tengah tahun ini dan ekspektasinya tren tersebut dapat berlanjut di sisa tahun 2023.

Baca Juga: Tersulut Harga Komoditas, Ini Tips Berinvestasi di Saham Berbasis Energi

Hingga akhir tahun, Felix memproyeksikan pendapatan ITMG mencapai US$ 2,75 miliar. Sementara laba bersih sebesar US$ 731 juta.

Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan dan Abyan H. Yuntoharjo juga melihat seiring dengan volume penjualan, produksi ITMG juga tetap kuat dengan menghasilkan 4,4 juta ton atau tumbuh 16% secara kuartalan (QoQ) di kuartal II. Pertumbuhan didorong oleh pertumbuhan produksi yang kuat di seluruh tambang.

"Hasil itu berkontribusi pada total produksi batubara semester I 2023 sebesar 8,2 juta ton, tumbuh 7% YoY," ujarnya.

Rasio pengupasan meningkat menjadi 12,5 kali dari 11,5 kali pada kuartal sebelumnya. Khususnya, kenaikan rasio pengupasan di Indominco sebesar 22% QoQ menjadi 14,1 kali memberikan kontribusi terbesar terhadap rasio pengupasan konsolidasi.

Baca Juga: Harga Batubara dan Minyak Memanas, Cek Rekomendasi Saham Emiten Energi

"Namun, kami melihat bahwa potensi dampak dari rasio pengupasan yang lebih tinggi terhadap biaya penambangan ITMG dapat dimitigasi dengan biaya transportasi dan bahan bakar yang lebih rendah saat ini, dan volume produksi yang lebih tinggi dapat memberikan perlindungan terhadap pendapatan perusahaan di tengah-tengah normalisasi rata-rata harga jual (ASP)," terangnya.

Sebabnya, ITMG berhasil menekan biaya tunai untuk kuartal II 2023 sebesar 11% QoQ menjadi US$ 80/ton. Ini didorong oleh biaya transportasi dan bahan bakar yang lebih rendah sebesar 21%-22%, penurunan biaya penambangan sebesar 4%, dan penurunan tarif royalti sebesar 3%.

"Kami melihat bahwa perusahaan masih memiliki ruang yang cukup untuk mendukung profitabilitas untuk membiayai volume produksi yang berpotensi lebih tinggi, dengan adanya peraturan yang lebih baik mengenai devisa hasil ekspor (DHE) baru-baru ini," sambungnya.

Baca Juga: Permintaan Ekspor Batubara RI ke Tiongkok Diperkirakan Naik Tahun Ini

Selain itu, ITMG akan membagikan sekitar 60% dari laba bersih semester I sebagai dividen. Total dividen interim per saham sebesar Rp 2.461 di bulan November, yang mencerminkan 8,9% imbal hasil dari harga saat ini.

Oleh sebab itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi trading buy ITMG dengan target harga Rp 30.400. Sementara Felix juga masih mempertahankan rekomendasi hold ITMG dengan target harga Rp 28.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×