kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibuka naik 3%, Dow Jones akhirnya berbalik arah ke zona negatif


Selasa, 10 Maret 2020 / 23:10 WIB
Dibuka naik 3%, Dow Jones akhirnya berbalik arah ke zona negatif
ILUSTRASI. Traders work on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., March 9, 2020. REUTERS/Bryan R Smith


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kehabisan tenaga pada perdagangan Selasa (10/3). Indeks Dow Jones Industrial berbalik arah ke zona negatif setelah sempat dibuka melompat tinggi 3% di tengah harapan adanya stimulus.

Melansir Reuters, pukul 11:27 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 59,58 poin atau 0,25% pada 23.791,44, S&P 500 naik 2,42 poin atau 0,09% pada 2.748,98. Indeks Nasdaq Composite naik 30,71 poin atau 0,39% pada 7.981,39.

Baca Juga: Wall Street melompat lebih 3% di tengah harapan adanya stimulus

Sebelumnya, pukul 10:12 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 817,23 poin atau 3,43%, pada 24.668,25. Sedangkan indeks S&P 500 naik 96,41 poin atau 3,51% pada 2.842,97. Indeks Nasdaq Composite naik 291,00 poin atau 3,66% pada 8.241,67.

Asal tahu, pasar kini mengharapkan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga untuk kali kedua bulan ini. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan The Fed harus membawa suku bunga AS ke tingkat ‘negara pesaing’.

Sementara itu, Jepang meluncurkan paket US$ 4 miliar untuk memerangi wabah virus corona. Saat ini, lebih dari 114.300 orang terinfeksi oleh corona secara global dan lebih dari 4.000 orang meninggal.

"Investor berusaha mencari tanda-tanda bahwa ada cahaya di ujung terowongan," kata Adam Sarhan, chief executive officer 50 Park Investments di New York.

Baca Juga: Hadapi corona, berbagai negara ramai-ramai susun kebijakan untuk dongkrak ekonomi

"Jika mereka mendapatkan tanda-tanda bahwa virus corona ini tidak begitu merusak secara ekonomi, maka pasar ini dapat merobek lebih tinggi."

Sebelumnya, Wall Street mengalami hari terburuknya sejak krisis keuangan 2008 pada hari Senin (9/3) karena anjloknya harga minyak. Dipicu rencana Arab Saudi dan Rusia menggenjot produksi minyaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×