kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street melompat lebih 3% di tengah harapan adanya stimulus


Selasa, 10 Maret 2020 / 22:09 WIB
Wall Street melompat lebih 3% di tengah harapan adanya stimulus
ILUSTRASI. Traders work on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., March 9, 2020. REUTERS/Bryan R Smith


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks acuan Wall Street berhasil rebound pada perdagangan Selasa (10/3). Sentimen positif datang dari harapan investor pada pelonggaran kebijakan bank sentral dan pemerintah setelah pasar global anjlok di sesi sebelumnya.

Melansir Reuters, pukul 10:12 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 817,23 poin atau 3,43%, pada 24.668,25. Sedangkan indeks S&P 500 naik 96,41 poin atau 3,51% pada 2.842,97. Indeks Nasdaq Composite naik 291,00 poin atau 3,66% pada 8.241,67.

Baca Juga: Wall Street tumbang lebih dari 7%, kekhawatiran resesi membayangi pasar keuangan

Semua sektor indeks S&P melompat tinggi, dengan sektor energi naik 5,5% mengimbangi rekor terburuknya pada hari Senin.

Sektor keuangan yang sensitif terhadap suku bunga naik 4,4% karena imbal hasil obligasi AS naik dari posisi terendah sepanjang masa.

Asal tahu, pasar kini mengharapkan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga untuk kali kedua bulan ini. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan The Fed harus membawa suku bunga AS ke tingkat ‘negara pesaing’.

Sementara itu, Jepang meluncurkan paket US$ 4 miliar untuk memerangi wabah virus corona. Saat ini, lebih dari 114.300 orang terinfeksi oleh corona secara global dan lebih dari 4.000 orang meninggal.

Baca Juga: Ini alasan utama di balik langkah Arab Saudi deklarasikan perang harga minyak

"Investor berusaha mencari tanda-tanda bahwa ada cahaya di ujung terowongan," kata Adam Sarhan, chief executive officer 50 Park Investments di New York.

"Jika mereka mendapatkan tanda-tanda bahwa virus corona ini tidak begitu merusak secara ekonomi, maka pasar ini dapat merobek lebih tinggi."

Sebelumnya, Wall Street mengalami hari terburuknya sejak krisis keuangan 2008 pada hari Senin (9/3) karena anjloknya harga minyak. Dipicu rencana Arab Saudi dan Rusia menggenjot produksi minyaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×