Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas spot mengawali pekan ini dengan penguatan tipis. Meski belum bisa melewati level tertingginya pekan lalu, tetapi harganya terus mengalami penguatan sejak pagi.
Melansir data Trading Economic, tercatat harga emas spot dunia pada pukul 20.40 wib mengalami peningkatan 0,56% ke level US$ 2.896,34 per ons troi, Senin (17/2).
Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo mengatakan, data inflasi yang tinggi dan ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini menjadikan emas sebagai aset safe heaven yang semakin menarik bagi investor.
“Kesenjangan arbitrase yang terjadi antara pasar London dan New York juga berdampak pada kenaikan harga.” terang Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin, (17/2).
Baca Juga: Harga Emas Spot Menguat Tipis Senin (17/2) Pagi, Menanti Kebijakan Tarif Trump
Disaat yang sama, pengamat komoditas dan Founder Tradeindo.com, Wahyu Tribowo Laksono juga mengamati, ketidakpastian ekonomi global jelas menjadi sentimen pemicu. Melambatnya ekonomi China dan membaiknya ekonomi AS tentunya meningkatkan kecemasan global.
“Apalagi dalam jangka panjang emas global jelas masih sangat potensial menguat seiring dengan fundamental dan prinsip mata uang USD yang memang cenderung melemah seiring inflasi.” Ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Senin, (17/2).
Fluktuatif harga yang terjadi dalam sepekan ini terjadi akibat aksi ambil untung dan kekhawatiran terkait kekurangan pasokan serta tingginya harga dipasar konsumen. Sutopo menjelaskan, volatilitas ini menunjukan adanya interaksi yang rumit antar sentimen pasar, indikator ekonomi, dan peristiwa geopolitik yang terjadi.
Baca Juga: Harga Emas Memudar di Akhir Pekan, Tapi Trennya Tetap Akan Naik
Prospek harga emas spot pada tahun 2025 ini menunjukan optimisme yang cukup besar. Para analis memperkirakan harga emas bisa mencapai resisten US$ 3.260 per ons troi pada akhir tahun 2025. Walaupun berbagai faktor eksternal seperti ketidakpastian, tingkat inflasi, suku bunga, serta data ekonomi.
“Selain itu, perubahan dalam produksi pertambangan, pembelian oleh bank sentral, serta permintaan dari konsumen, juga nilai dolar AS dan perilaku investor serta spekulasi di pasar, dapat menyebabkan volatilitas harga yang signifikan.” kata Sutopo.
Wahyu mengamati harga emas sedang ditekan secara artifisial sekarang oleh kontrak kertas. Maksudnya, jika COMEX tidak dapat memenuhi pengiriman fisik, kepercayaan pada emas akan runtuh, dan harga emas riil akan melonjak.
Dalam analisisnya, Sutopo memproyeksi harga emas spot dalam jangka pendek berada dikisaran US$ 2. 800 - US$ 3. 300 per ons troi. Sementara itu, Wahyu memproyeksi bahwa harga emas spot bisa melompat melewati US$ 3.000 per ons troi atau bahkan US$ 5.000 per ons troi karena fenomena panic buying.
Selanjutnya: Perguruan Tinggi Batal Dapat Izin Pengelolaan Tambang
Menarik Dibaca: Tips Aman Lakukan Pembayaran via QRIS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News