Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 8,20% sepanjang bulan Februari 2020. Koreksi ini menekan pergerakan IHSG selama satu tahun menjadi 13,44% year to date. Adapun pada penutupan perdagangan Jumat (28/2) IHSG berada pada level Rp 5.452,74
Pada bulan Maret, IHSG diprediksi masih akan melanjutkan koreksi. Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan menjelaskan selama virus corona atau COVID-19 masih belum terselesaikan, aktivitas ekonomi masih akan tertekan.
Baca Juga: Virus corona masih jadi sentimen pasar saham, begini prediksi analis untuk IHSG besok
"Durasi semakin panjang, semakin lama mematikan aktivitas bisnis, maka efek dominonya akan semakin besar," kata Alfred ketika dihubungi Kontan.co.id Minggu (1/3).
Ia memperkirakan IHSG di bulan Maret cenderung lesu dengan level support 5.220 hingga 5.000 dan level resisten 5.400 hingga 5.500. Ia menambahkan stimulus berupa kebijakan dari pemerintah untuk memicu kegiatan ekonomi dinilai belum bisa menenangkan gejolak di pasar.
Dalam berinvestasi Alfred menyarankan investor agar mengamati level support saham untuk bisa melakukan akumulasi jual. "Jangan melakukan cut lost, penurunan cukup dalam akan sangat merugikan," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id.
Selain itu, ia menyarankan agar memperhatikan saham-saham dengan sektor yang tidak terlalu terdampak dengan adanya penurunan harga yang drastis. Salah satunya, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ia sarankan buy short term Rp 4350.
Baca Juga: Tekanan pasar dan nilai emisi kecil bikin puluhan saham jadi gocap
Alfred juga mengatakan sektor barang konsumer yang masih baik karena sejauh ini supply chain atau rantai pasokannya belum terpengaruh, sehingga permintaannya masih solid.
Di sisi lain, Analis Jasa Utama Sekuritas Chris Apriliony menilai pergerakan IHSG di bulan Maret ini tidak akan terkoreksi sedalam bulan Februari. Ia memprediksi IHSG akan berada di rentang 5.200 hingga 5.500.
"Karena mulai ada kebijakan dari negara-negara untuk meredam kekhawatiran terkait isu yang beredar saat ini," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (1/3).
Baca Juga: Simak rekomendasi saham-saham yang paling banyak dilepas asing dalam sepekan
Mengingat ada potensi sentimen COVID-19 mereda, Chris bilang beberapa saham perusahaan akan menarik.
Sebab, sekarang ini saham-saham dijual dengan harga murah dengan deviden yield yang cukup tinggi dibanding instrumen investasi lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News