Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,31% ke level 6.715,11 pada Jumat (9/12). Pergerakan IHSG, Senin (12/12), akan dibayangi oleh sentimen global.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya bilang, IHSG berpotensi konsolidasi karena pelaku pasar menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) bulan November 2022.
Rencananya dana inflasi AS akan dirilis pada Selasa (13/12). Adapun konsensus ekonomi memperkirakan inflasi AS berada di angka 7,3% secara tahunan.
"Hal ini juga jadi pertimbangan utama The Fed dalam menentukan kebijakan moneter berikutnya," jelas Cheril kepada Kontan akhir pekan lalu.
Baca Juga: IHSG Ambles 4,34% Sepekan, Ini Sentimen yang Menyeretnya
Selain itu, pekan depan juga akan ada pidato Gubernur The Fed Jerome Powell terkait proyeksi ekonomi global dan keputusannya untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps).
"Jadi pelaku pasar akan mencermati segala data ekonomi untuk memperkirakan langkah The Fed berikutnya. IHSG berpotensi bergerak dalam rentang 6.690-6.800," ucap dia.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai rencana pelonggaran lockdown di China mungkin bisa menjadi salah satu pendorong bagi IHSG untuk rebound.
"Dengan kemungkinan koreksi yang relatif lebih terbatas setelah tekanan jual di sepanjang pekan ini," lanjut Ivan.
Dia memproyeksikan IHSG akan menguji support terdekat ada di 6.679 dengan resisten 6.800. Investor bisa mencermati BMRI, ADRO, SMGR dan MEDC.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG di rentang 6.700 sampai 6.750, dengan support di level 6.683 dan resistance pada 6.821.
IHSG masih akan dipengaruhi pergerakan saham-saham teknologi dalam indeks IDX sektor Teknologi dan pelonggaran Zero Covid-19 Policy di China, diperkirakan berpengaruh outflow di pasar modal.
Herditya menyebut investor bisa mencermati saham dari sektor keuangan, bahan baku dan properti. Sementara Cheril menyarankan investor mencermati ANTM, TLKM dan BBCA.
Baca Juga: Harga Nikel Diprediksi Volatile, Saham Aneka Tambang (ANTM) Jadi Top Picks
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News