Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri
HONG KONG. Bursa saham Asia menguat menyusul adanya perkiraan dari ekonom tentang penurunan program pembelian obligasi dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve (The Fed), yang saat ini masih melakukan pertemuan yang akan berakhir hari ini (18/9).
MSCI Asia Pacific Index naik 0,5% persen menjadi 138,87 pada pukul 09:52 waktu Hong Kong. Sembilan dari sepuluh kelompok industri menguat. "Apapun pengumuman The Fed, maka pasar tidak peduli apa," kata Nick Maroutsos pendiri Kapstream Fund di Sydney.
Sharp Corp dan Fast Retailing Co naik 1,9% di Tokyo dan memimpin indeks patokan di Asia-Pasifik. Kawasaki Heavy Industries Ltd juga melonjak 4,4%, kenaikan tertinggi dalam enam tahun. Kansai Electric Power Co justru turun 1,3% di Tokyo setelah menghentikan operasi dua pembangkit listriknya.
Sementara itu, indeks Topix Jepang menguat 1,3% dan perdagangan naik 45& di atas rata-rata 30 - hari. Sementara itu, indeks Australia S & P / ASX 200 turun 0,1%, namun masih diperdagangkan di dekat level tertinggi lima tahun. Sementara itu, indeks Selandia Baru, NZX 50 New Zealand naik 0,1%.
Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,1% dan indeks China Shanghai Composite menguat 0,3%. Sedangkan indeks Taiex Taiwan turun 0,1% dan Straits Times Index Singapura naik 0,4%. Sementara itu, bursa Korea Selatan hari ini tutup karena liburan .
Saat ini, bursa di Asia masih menunggu hasil pertemuan The Federal Open Market Committee, yang sudah berlangsung sejak kemarin di AS. Hasil survei Bloomberg, The Fed diproyeksikan akan memotong pembelian obligasi senilai US$ 5 miliar. "Ini masih mengambang, tidak ada yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi," kata Maroutsos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News