kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibayangi pandemi corona, volume pasien Siloam (SILO) masih tertekan


Selasa, 27 Oktober 2020 / 22:40 WIB
Dibayangi pandemi corona, volume pasien Siloam (SILO) masih tertekan


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 masih membayangi kinerja emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Emiten ini mencatatkan penurunan volume pasien rawat jalan maupun rawat inap sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2020. 

Mengutip dari keterangan resminya Selasa (27/10), SILO mencatatkan penurunan volume rawat inap hingga 24,9% dibanding periode yang sama tahun 2019. Volume pasien rawat inap terkikis menjadi 138.352 dari sebelumnya 184.338. 

Adapun patient days tercatat juga menurun 19% menjadi 511.690 hari dari sebelumnya 631.504 hari. Tingkat okupansi SILO hingga kuartal III 2020 pun turut menciut menjadi 52,7% dari sebelumnya 63,6% pada periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Emiten bank rilis kinerja kuartal III, simak rekomendasi sederet saham bank berikut

Tidak jauh berbeda, volume pasien rawat jalan SILO juga menurun. Sepanjang sembilan bulan pertama 2020 ini volumenya mencapai 1,58 juta atau turun 22% yoy. Pada periode yang sama tahun lalu volume pasien rawat jalan mencapai 2,02 juta. 

"Kami telah melihat perbaikan dalam hasil finansial kami pada kuartal III 2020, namun volume pasien masih sangat rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Kami tetap percaya pada kemampuan dan pengalaman dari tim manajemen untuk menjalankan strategi dalam keadaan yang sulit ini,”  ungkap Presiden Direktur Siloam Ketut Budi Wijaya dalam keterangan resmi, Selasa (27/10). 

Kendati volume pasien yang masih lesu, pelayanan tes dan pengobatan Covid-19 membantu mengimbangi dampak dari penurunan volume pasien. Asal tahu saja, sejak Januari hingga September 2020, SILO telah melakukan 70 ribu tes PCR dan lebih dari 700 ribu rapid test serta serologi. Selain kapasitas untuk melakukan tes, Siloam juga memiliki empat rumah sakit untuk pelayanan pengobatan Covid-19. 

Dengan adanya pelayanan itu, pendapatan operasional bruto di kuartal III 2020 menurun tipis 0,6% yoy menjadi Rp 1,83 triliun. Penurunan yang tipis itu tidak terlalu menekan pendapatan operasional bruto SILO sudah turun 4,1% yoy menjadi Rp 5 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2020. 

Baca Juga: Terdorong sentimen SWF, analis sarankan hold saham WSKT

Sementara, pendapatan operasional bersih hingga kuartal III  tahun 2020 sebesar Rp3,89 triliun atau turun 1% yoy. Adapun pendapatan operasional bersih di kuartal III saja mampu bertumbuh 4,9% YoY menjadi Rp 1,44 triliun. "Banyak tantangan yang dihadapi di tahun ini, namun kami akan terus mendukung Indonesia untuk melawan Covid-19 dengan terus memperbesar kapasitas tes Covid-19 dan menyediakan perawatan yang terbaik," imbuhnya. 

Sekadar informasi, top line SILO memang tidak tertekan sedalam bottom line-nya. Berdasar laporan keuangan yang tidak diaudit, SILO mengantongi pendapatan hingga Rp 5 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2020  atau menurun 4,21% yoy dari sebelumnya Rp 5,22 triliun. Akan tetapi,  hingga kuartal III 2020 SILO menanggung rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 48,8 miliar. Pada kuartal yang sama tahun 2019, SILO masih mencatatkan laba hingga Rp 42,88 miliar. 

Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) masih mengandalkan divestasi, pembayaran termin & dana talangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×