kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.617   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.051   -15,35   -0,19%
  • KOMPAS100 1.106   2,18   0,20%
  • LQ45 772   0,26   0,03%
  • ISSI 289   -0,19   -0,07%
  • IDX30 404   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   -1,30   -0,29%
  • IDX80 122   0,02   0,02%
  • IDXV30 130   -0,81   -0,62%
  • IDXQ30 128   0,67   0,53%

Dibayangi Melemahnya Daya Beli, Simak Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR)


Rabu, 15 Oktober 2025 / 16:41 WIB
Dibayangi Melemahnya Daya Beli, Simak Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR)
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di pabrik makanan dan minuman PT Mayora Indah Tbk (MYOR), Tangerang, Banten, Selasa (5/11/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/05/11/2024. Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat penurunan laba pada semester I – 2025. Berikut rekomendasi dari analis.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat penurunan laba pada semester I – 2025. Kinerja MYOR hingga akhir tahun diproyeksi menghadapi sejumlah tantangan seperti daya beli hingga harga bahan baku. 

MYOR membukukan pendapatan sebesar Rp 17,8 triliun di Semester I – 2025, naik 9,7% secara year on year (yoy) disbanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan didukung oleh penjualan lokal sebesar Rp 10,4 triliun dan penjualan ekspor sebesar Rp 7,4 triliun. 

“Momentum ekspor yang lebih kuat mencerminkan daya tarik yang berkelanjutan di Asia dan pasar internasional lainnya,” ujar Catherine Florencia, Research Analyst MNC Sekuritas dalam risetnya pada 1 Oktober 2025. 

Sementara laba bersih terbebani oleh peningkatan tajam beban bunga sebesar 155,2% yoy menjadi Rp 279,4 miliar pada semester I – 2025, karena biaya pembiayaan yang lebih tinggi dari peningkatan pinjaman bank jangka panjang dan pembiayaan kembali obligasi. Akibatnya, laba bersih turun 32,1% yoy menjadi Rp 1,2 triliun. 

Baca Juga: Primaya Hospital (PRAY) Targetkan Kinerja Naik Dua Digit Tahun Ini

Catherine melihat harga komoditas menjadi hambatan utama di semester I – 2025. Ini karena harga kakao naik 45,0% secara yoy dan harga kopi naik 67,4% yoy dan membebani margin. Koreksi harga terbaru mungkin akan sedikit meringankan di semester II – 2025, dengan harga kakao turun yang turun 16,7% menjadi US$ 7.710/MT per Agustus 2025 dari yang sebelumnya harga rata – rata Januari 2025 sebesar US$ 9.110/MT. 

Selain itu, MYOR menyesuaikan harga jual rata-rata (ASP) secara selektif. Seperti Harga Beng-Beng Chocolate Share It 25 diturunkan menjadi Rp33.900/kantong pada bulan Agustus 2025 untuk mempertahankan volume. Sementara harga Kopiko RTD 78°C naik 11,8% menjadi Rp8.500/botol pada bulan Agustus 2025 di tengah kenaikan harga kopi. 

Harga sereal Energen juga meningkat 12,8% menjadi Rp26.500/kotak pada Agustus 2025. Ini diuntungkan oleh harga gandum yang lebih murah (turun 13,5% yoy) yang sebagian meredam tekanan input dan margin. 

“Kami memperkirakan profitabilitas kuartal IV – 2025 akan pulih sedikit berkat biaya bahan baku yang lebih rendah, ekspor ASEAN yang lebih kuat, dan permintaan musiman, sementara Festival Pertengahan Musim Gugur di Tiongkok dapat menambah keuntungan tambahan melalui permintaan hadiah meriah untuk biskuit dan penganan,” jelas Catherine. 

Di sisi makro domestik, Catherine mengatakan, stimulus pemerintah yang sedang berlangsung di semester II – 2025 diperkirakan akan memberikan dukungan terbatas terhadap daya beli masyarakat berpenghasilan rendah. Akan tetapi kemungkinan besar tidak akan memicu pemulihan konsumen secara luas karena daya beli secara keseluruhan masih rapuh. 

“Kami juga memperkirakan beberapa pesanan awal untuk menghadapi Lebaran tahun 2026 akan dimajukan ke kuartal IV – 2025,” terang Catherine. 

Catherine juga menyoroti MYOR yang menghadapi obligasi senilai Rp 295 miliar yang jatuh tempo pada September 2025. Untuk mendukung refinancing & modal kerja, MYOR menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2025 senilai total Rp1 triliun. 

Catherine menilai penerbitan obligasi ini akan meningkatkan beban keuangan dan menghasilkan DER (Debt to Equity Ratio) yang lebih tinggi dengan rasio coverage yang lebih rendah. Sebagai catatan, DER MYOR berada di angka 0,51x pada semester pertama 2025 (dibandingkan 0,48x pada semester pertama 2024) dengan rasio coverage bunga yang lebih rendah, yaitu 5,50x pada semester pertama 2025 (dibandingkan 18,34x pada semester pertama 2024). 

Novi Vianita, Analis Panin Sekuritas mengatakan bahwa Perseroan menargetkan marjin kotor yang konservatif di level 22% untuk tahun 2025. Ini seiring perhatian MYOR terhadap volatilitas harga bahan baku, utamanya kopi dan masih berlanjutnya pelemahan daya beli yang menekan domestic sales perseroan.

Novi melihat positif kinerja Perseroan kedepannya dengan estimasi penjualan tumbuh 8,5% yoy di tahun 2025. Hal itu dipoyeksi didorong oleh export sales yang diestimasikan tumbuh 10% - 12% yoy. Sehingga menopang daya beli konsumen dan permintaan produk F&B, termasuk kopi dan biskuit MYOR. 

Selain itu didukung pangsa pasar yang kuat untuk seluruh segmen, efisiensi dari beban iklan dan promosi, dan ekspansi wilayah penjualan ke China. 

“Strategi perseroan di tahun ini adalah menurukan gramasi produk yang kami nilai “tepat” di tengah daya beli yang masih lemah dibandingkan menaikkan ASP produk,” ujar Novi dalam risetnya pada 2 September 2025.

Andrianto Saputra, Analis Indo Premier Sekuritas memperkirakan GPM (gross profit margin) kuartal III – 2025 MYOR membaik di tengah biaya input yang lebih rendah. Ini karen harga kopi turun 13,7%, harga kakao turun 15,2%, dan harga gula turun 6,6% secara qoq (kuartal ke kuartal). Dia juga memperkirakan penurunan biaya bahan baku akan terealisasi pada kuartal IV – 2025, mengingat inventory days yang mencapai 81.  

“Berdasarkan pengecekan kanal kami dengan beberapa perusahaan, MYOR mengindikasikan penjualan kuartal III – 2025 tumbuh di kisaran mid-single digit yoy karena pertumbuhan melambat,” ujar Andrianto kepada Kontan, Rabu (15/10). 

Catherine memproyeksikan pendapatan dan laba bersih MYOR tahun 2025 masing – masing Rp 39,68 triliun dan Rp 2,95 triliun. Adapun pada tahun 2024, MYOR membukukan pendapatan Rp 36,07 triliun dan laba bersih Rp 3 triliun. 

Andrianto dan Novi merekomendasikan Buy saham MYOR dengan target harga masing – masing Rp 2.750 per saham dan Rp 2.700 per saham. 

Sedangkan Catherine merekomendasikan Hold saham MYOR dengan target harga Rp 2.200 per saham. Ini karena tekanan yang berkepanjangan pada daya beli, momentum penjualan domestik yang lebih lambat dari perkiraan, volatilitas nilai tukar, volatilitas harga bahan baku, dan biaya keuangan yang lebih tinggi dari pembiayaan kembali obligasi.

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) Optimistis Kinerja 2025 Berbalik Positif, Ini Kuncinya

Selanjutnya: Aspelusi Resmi Berdiri, Indonesia Pacu Infrastruktur Kendaraan Listrik

Menarik Dibaca: Isu Bursa Transfer 2025: Fernandes Siap Tinggalkan MU, Isak Masuk Radar Barcelona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×