kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Dibayangi Berbagai Sentimen, Simak Rekomendasi Saham Adi Sarana Armada (ASSA)


Senin, 05 September 2022 / 20:39 WIB
Dibayangi Berbagai Sentimen, Simak Rekomendasi Saham Adi Sarana Armada (ASSA)
ILUSTRASI. Titik layanan untuk bisnis dealer mobil bekas?atau touch points Caroline dari?PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), anak usaha?PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sepanjang semester satu 2022 ditopang bisnis anak usahanya, PT Tri Adi Bersama alias Anteraja. Pendapatan dari jasa pengiriman menjadi kontributor pertama dengan nilai Rp 1,87 triliun.

Adapun ASSA secara total mengantongi pendapatan senilai Rp 3,17 triliun di semester pertama 2022. Pendapatan Adi Sarana Armada melesat 50,23%.

Junior Research Associate Henan Putihrai Sekuritas, Ezaridho Ibnutama menilai kinerja ASSA secara kuartalan masih belum maksimal seiringan dengan penurunan profitabilitas segmen jasa pengiriman. 

"Penurunan profitabilitas segmen pengiriman jasa ini sebagai akibat dari pembayaran satu kali Anteraja untuk mengubah kurir berbasis kontrak menjadi mitra," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (5/9). 

Baca Juga: Kinerja Adi Sarana Armada (ASSA) Tumbuh di Semester I-2022, Cek Rekomendasi Sahamnya

Kinerja kuartalan ASSA yang kurang baik itu tercermin dari run-rate EBIT kuartal kedua 2022 ke penurunan semester pertama 2022 menjadi hanya 30% dibandingkan run-rate EBIT kuartal kedua 2021 ke semester pertama 2021 sebesar 52%. 

"Namun, kami tetap mendukung ASSA karena kemungkinan lonjakan volume pengiriman paket menjelang akhir tahun dan neraca yang kuat menyusul penerbitan obligasi konversi tahun lalu," imbuh dia. 

Dalam riset tertanggal 30 Mei 2022, Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan mencermati keberhasilan Anteraja dalam mengirim rata-rata 1 juta parsel per hari pada 2021, bisa menjadi tren positif perusahaan. 

Apa lagi, lanjut Farras, ada dorongan dari kolaborasi  dengan pemain retail dan e-commerce. Asal tahu saja, Anteraja memasang volume pengiriman hingga 1,5 juta parsel per hari pada akhir 2022.

Baca Juga: Kinerja Adi Sarana Armada (ASSA) Dibayangi Tekanan Kenaikan Harga BBM

Namun dia melihat ASSA termasuk Anteraja akan menghadapi beberapa tantangan. Pertama, kenaikan harga bahan baku bensin yang berdampak pada beban pengiriman. 

"Serta potensi kenaikan suku bunga yang akan berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat kepada e-commerce dan toko retail," tulis dia dalam risetnya. 

Tak hanya menghantui kinerja Anteraja, kenaikan suku bunga dapat mengganggu penjualan dan lelang mobil bekas anak usaha ASSA, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC). 

Adapun Samuel Sekuritas menyematkan rekomendasi beli dengan target harga Rp 2.600 per saham dengan menggunakan valuasi SOTP. Sementara, Henan Putihrai Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli ditarget Rp 2.000 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×