kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dian Swastatika sudah menghabiskan separuh dana capex


Kamis, 23 Agustus 2018 / 08:13 WIB
Dian Swastatika sudah menghabiskan separuh dana capex
ILUSTRASI. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) telah menggunakan anggaran dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar US$ 126 juta per 30 Juni 2018. Serapan capex tersebut setara dengan 42% terhadap total anggaran capex pada tahun ini yang mencapai US$ 300 juta.

Sekitar 88% dari realisasi belanja modal itu dipakai membiayai ekspansi bisnis listrik. "Terkait dengan pembangunan independent power producer (IPP) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kendari-3 dan IPP PLTU Kalteng-1, sedangkan sisanya untuk berbagai bisnis lain," terang Susan Chandra, Corporate Secretary PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/8).

Dian Swastatika memang sedang ngebut mengerjakan PLTU Kendari-3 dan PLTU Kalteng-1. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham DSSA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menargetkan kedua proyek tersebut bisa beroperasi mulai tahun depan.

PLTU Kendari-3 berkapasitas 2x50 megawatt (MW) dan berada di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Kelak, produksi setrum PLTU tersebut untuk memasok listrik di jaringan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan masa kontrak selama 25 tahun. Proyek tersebut membutuhkan pasokan sebanyak 500.000 ton batubara per tahun.

Sementara PLTU Kalteng-1 berkapasitas 2x100 MW dan terletak di Tumbang Kajuei, Kalimantan Tengah. Proyek tersebut berupa PLTU mulut tambang dengan skema build own operate transfer (BOOT) selama 25 tahun. Kebutuhan batubaranya sekitar 1,5 juta ton per tahun.

Selain dua proyek tersebut, Dian Swastatika sudah mengoperasikan PLTU Sumsel-5 yang berkapasitas 2x150 MW sejak 20 Desember 2016. Proyek ini berjalan melalui anak usaha bernama PT DSSP Power Sumsel.

Meskipun terlihat getol mengembangkan bisnis setrum, tulang punggung utama pendapatan Dian Swastatika sejauh ini masih dari tambang batubara. Berkaca dari capaian kuartal I-2018 misalnya, bisnis pertambangan dan perdagangan batubara menyumbang US$ 272,61 juta atau 66,49% terhadap total pendapatan yang tercatat sebesar US$ 410,02 juta.

Adapun hingga tutup tahun 2018 nanti, Dian Swastatika berharap bisa membukukan total pendapatan US$ 1,8 miliar. Sebagai perbandingan, tahun lalu, bagian dari Grup Sinarmas itu membukukan pendapatan US$ 1,32 miliar.

Demi mengejar target kinerja, Dian Swastatika pun memacu produksi batubara hingga sebanyak 23 juta ton pada tahun ini atau 37,72% lebih banyak ketimbang realisasi produksi batubara tahun lalu. Sampai 30 Juni 2018, mereka sudah memproduksi lebih dari 9 juta ton batubara.

Dian Swastatika mengekspor sekitar 67% produksi batubara selama semester I. "Sisanya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan domestik," jelas Susan.

Sejatinya manajemen Dian Swastatika sedang menyiapkan rencana akuisisi tambang batubara. Manajemen perusahaan ini akan menyampaikan detailnya dalam keterbukaan informasi di BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×