Reporter: Benedictus Bina Naratama, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (20/5). Data RTI menunjukkan indeks naik 0,24% atau 12,832 poin ke 5.281,79 pukul 09.27 WIB.
Tercatat 103 saham bergerak naik, 74 saham bergerak turun, dan 80 saham stagnan. Perdagangan pagi ini melibatkan 840 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,2 triliun.
Secara sektoral, delapand dari 10 indeks sektoral menghijau. Aneka industri memimpin penguatan dengan naik 0,46%. Selanjutnya, finance naik 0,31%, dan manufacture naik 0,28%.
Sementara, dua sektoral yang memerah yakni agricukture turun 0,55%,dan mining turun 0,08%.
Lanjar Nafi analis Reliance Securities, memproyeksikan, pergerakan IHSG masih menguat setelah keputusan BI yang mematok BI rate stagnan di 7,5%. "Pasca pengumuman BI rate, tampak aksi beli investor domestik yang mendorong pergerakan IHSG," ujar dia.
Selain itu, klaim BI yang mengatakan inflasi tetap terkendali dengan target inflasi 2015 di 4% menjadi sentimen positif. Namun aksi jual asing hingga Rp 429,52 miliar dan sektor konsumsi dan pertambangan yang yang melemah, bisa menghambat penguatan IHSG.
Menurut Fadli, analis Net Sekuritas, kenaikan IHSG juga dipengaruhi harga CPO yang naik dan rupiah yang menguat. "Sentimen luar negeri, yakni kesepakatan talangan utang dari Uni Eropa diharapkan akhir bulan ini," jelas dia.
Di sisi lain, penguatan indeks mengikuti bursa regional Asia. Pasca rilis data perumahan Amerika Serikat (AS) yang positif, memicu spekukasi perihal kenaikan suku bunga tahun ini.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 153,41 pada 09:01 pagi di Tokyo. Indeks Topix naik 0,7% karena dolar diperdagangkan pada level ¥120,66.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%. Indeks Australia S & P / ASX 200 melemah 0,1% dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News