kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Di tengah pandemi Covid-19, Transkon Jaya (TRJA) gencar membidik kontrak baru


Jumat, 04 September 2020 / 16:43 WIB
Di tengah pandemi Covid-19, Transkon Jaya (TRJA) gencar membidik kontrak baru
ILUSTRASI. Penyewaan kendaraan dan alat berat untuk pertambangan PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) di Kalimantan Timur. Transkon Jaya (TRJA) akan menggunakan dana IPO untuk kebutuhan ekspansi.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tidak menghentikan PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) membidik pelanggan dan kontrak anyar di tahun 2020 ini. Sejauh ini, emiten penyewaan kendaraan light vehicle (LV) itu telah mengantongi kontrak baru untuk proyek pertambangan emas di Sulawesi Selatan dan Halmahera. 

Sekretaris Perusahaan Transkon Jaya Alexander Syauta mengungkapkan bahwa di sisa tahun ini TRJA masih membidik beberapa kontrak baru baik yang berada di Kalimantan maupun di luar Kalimantan. Untuk di luar Kalimantan, TRJA tengah menyasar proyek pertambangan non-batubara khususnya emas di Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun perkembangan dari kontrak yang dibidik itu masih belum signifikan, belum mencapai 50%. "Mungkin di sekitar bulan Oktober persentasenya akan lebih tinggi lagi," jelas Alexander kepada Kontan.co.id.

Hal ini mempertimbangkan dana pelanggan yang biasanya baru akan dihabiskan di akhir tahun. Alexander menambahkan, kontrak-kontrak yang dikejar itu merupakan bagian dari langkah mitigasi terhadap portofolio yang dimiliki TRJA.

Baca Juga: Usai IPO, TRJA Bidik Kenaikan Laba 10%

Asal tahu saja, di tahun 2015, portofolio TRJA seluruhnya penyewaan kendaraan di pertambangan batubara. Sejak saat itu dari tahun ke tahun TRJA mulai memperluas bisnis ke industri non-batubara. 

Padahal, industri pertambangan non-batubara sebagian besar berada di luar Kalimantan. Oleh karenanya, sejak tahun 2015 TRJA mulai merambah pasar di luar di luar Kalimantan.

Beberapa daerah yang sudah dijajaki seperti pertambangan emas di Sumatra, Jawa Timur, dan NTB. Ada juga pertambangan emas dan nikel di Sulawesi. Serta proyek tembaga di Maluku Tenggara.

Untuk saat ini, komposisi portofolio TRJA menjadi 85% batubara dan 15% dari non-batubara. Emiten baru di Bursa Efek Indonesia BEI) ini berharap komposisi tersebut bisa menjadi 50% batubara 50% non-batubara. 

Baca Juga: Usai IPO, Transkon Jaya (TRJA) berupaya mendiversifikasi pendapatan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×