Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transkon Jaya (TRJA) tengah berfokus untuk mendiversifikasi pendapatan sewa kendaraan yang berasal dari komoditas nonbatubara. Selama ini porsi dari pengangkutan batubara masih mendominasi pendapatan sewa TRJA, yakni sekitar 90%.
TRJA tengah meningkatkan bauran portofolio di komoditas mineral lain seperti emas dan nikel. “Berdasarkan perhitugan harusnya sudah turun jadi 85% batubara, 15% nonbatubara. Ini merupakan target dalam waktu dekat,” kata Sekretaris Perusahaan TRJA Alex Syauta saat konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis (27/8).
Selain diversifkasi dalam hal komoditas yang diangkut, TRJA juga berfokus pada diversifikasi area (geografi) pasar, yakni melebarkan sayap di luar Kalimantan. Diversifikasi selanjutnya adalah diversifikasi industri.
Baca Juga: Pasca-IPO, Transkon Jaya (TRJA) bidik kenaikan laba bersih hingga 10% tahun ini
Selama ini, pendapatan TRJA berasal dari tiga segmen, yakni batubara, komoditas mineral, dan sektor perkebunan sawit yang merupakan pelanggan dari segmen bisnis layanan internet. Ke depan, TRJA juga menyasar segmen industri energi baru terbarukan (EBT) dan juga infrastruktur.
Hari ini, TRJA resmi menjadi emiten tercatat ke-36 sepanjang 2020 dan menjadi emiten tercatat ke-700 di BEI. Emiten yang berbasis di Balikpapan ini meraup dana segar sebsar Rp 93,75 miliar dari hajatan IPO.
Direktur Utama Transkon Jaya Lexi Roland Rompas optimistis, TRJA merupakan perusahaan yang prospektif bagi investor. Salah satu sentimen positif bagi emiten ini adalah rencana perpindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
“Kami akan mendorong bisnis kami terutama di segmen transportasi. Ketika dilakukan pemindahan ibu kota, kendaraan kami akan menjadi yang pertama kali masuk ke proyek tersebut,” ujar Lexi di kesempatan yang sama. Hal ini karena TRJA yang berbasis di Kota Balikpapan, yang berdekatan dengan lokasi ibu kota negara yang baru.
Baca Juga: Resmi melantai di BEI, saham Transkon Jaya (TRJA) melesat 24,8%
Selain itu, mandatory biodiesel B30 akan meningkatkan produktivitas dan konsumsi minyak kelapa sawit secara domestik. Hal tersebut akan meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan pada akhirnya akan memberikan pengaruh kepada TRJA.
Saat ini sebagian besar pelanggan segmen layanan internet yang disediakan Transkon Jaya adalah bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News