Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan berlanjut di bulan Maret 2022. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina memproyeksikan, IHSG mampu menguat dengan target di level 7.147. IHSG akan menguji resistance di kisaran 7.000 dan support di 6.836 bulan ini.
Penguatan IHSG ditopang lonjakan harga komoditas sebagai imbas sanksi yang diterima Rusia. Di sisi lain, musim laporan keuangan tahun 2021 akan mencapai puncaknya pada bulan ini.
"Untuk bulan Maret, kami mempertahankan rekomendasi kami di dua sektor, yaitu perbankan dan pertambangan batubara. Kami juga menambahkan dua sektor lain, yaitu pertambangan logam dan perkebunan," kata Martha dalam Mirae Asset Media Day yang digelar virtual, Kamis (10/3).
Baca Juga: Pasar emas dan nikel dinilai solid, analis rekomendasikan beli saham ANTM
Martha mencermati, penguatan harga komoditas terutama batubara, nikel, dan CPO menjanjikan kinerja yang bagus di kuartal pertama tahun ini. Dus, saham-sahamnya terkait komoditas ini menarik untuk disimak. Sementara untuk saham perbankan, pergerakannya akan tetap menjadi penopang IHSG, didukung ekspektasi penyaluran kredit serta raihan laba yang tetap bertumbuh di tahun ini.
Di sektor perbankan, BBCA dan BBRI memiliki target harga masing-masing Rp 8.425 per saham dan Rp 5.450 per saham. Sementara untuk BMRI dan BBNI memiliki target harga masing-masing Rp 9.175 per saham dan Rp 9.575 per saham.
Di sektor energi, Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencermati ITMG, PTBA, dan ADRO. Ketiga saham itu memiliki target harga masing-masing Rp 37.000 per saham, Rp 4.500 per saham, dan Rp 3.700 per saham. Investor juga bisa mencermati ADMR. Kendati belum memiliki rekomendasi untuk saham ini, Mirae Asset Sekuritas Indonesia melihat prospek yang menarik dilihat dari kinerjanya yang melesat di tahun 2021.
Baca Juga: IHSG Masih Akan Terkerek di Bulan Maret, Bisa Tembus 7.000
Sementara di sektor pertambangan logam, ANTM dan INCO juga menarik dicermati. Ini tidak terlepas dari harga nikel yang menembus US$ 30.000 per metrik ton sejak tahun 2008. Berbagai sanksi yang diterapkan ke Rusia berpotensi mengganggu pasokan, mengingat Rusia merupakan salah satu pemasok utama nikel dunia. ANTM memiliki target harga Rp 3.200 per saham. Sementara target harga INCO di Rp 7.400 per saham.
Kenaikan harga juga dialami oleh CPO yang menembus level tertingginya di RM 8.720/ton di awal Maret 2022. Adapun dilihat sejak awal tahun, harga itu sudah terkerek 30%. Penguatan ini didorong harga komoditas minyak nabati lain seperti rapeseed dan kedelai. Di sektor ini, saham yang dicermati Mirae Asset Sekuritas ada AALI dengan target harga Rp 14.500 per saham dan LSIP dengan target harga Rp 1.900 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News