Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dinilai masih cukup atraktif. Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Samuel Glenn Tanuwidjaja mempertahankan rekomendasi beli saham ANTM dengan target harga Rp 2.860.
Glenn mengatakan, sentimen yang mempengaruhi ANTM pada tahun 2022 antara lain harga emas yang stabil di 2022, volatilitas pasar akibat dari kebijakan tapering The Fed, dan pengembangan kendaraan listrik yang akan meningkatkan nilai produk nikel ANTM.
Sebagai gambaran, Emiten pertambangan mineral milik negara ini berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 1,71 triliun hingga kuartal III-2021.
Realisasi ini melesat 104% dari laba bersih yang dibukukan pada kuartal III-2020 yang hanya Rp 835,78 miliar. Kenaikan bottom line ANTM dibarengi dengan lonjakan pendapatan bersih.
Baca Juga: Perkuat ekosistem digital, begini rekomedasi saham EMTK dari Samuel Sekuritas
Pendapatan ANTM mencapai Rp 26,47 triliun pada periode Januari-September 2021. Jumlah itu naik 46,78% dari pendapatan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 18,03 triliun.
Penjualan produk emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih Aneka Tambang hingga akhir September 2021, yakni capai Rp 17,67 triliun atau 67% dari total pendapatan perusahaan.
Glenn menilai, kinerja ANTM yang lebih baik dari perkiraan didukung oleh melonjaknya harga emas global sebesar 4,4% dari Juli hingga Agustus 2021. Hal ini terjadi setelah pengumuman tapering oleh The Fed.
Fenomena ini juga membantu meningkatkan harga jual rerata atau average selling price (ASP) sebesar 1,7% sepanjang kuartal III-2021 dan mendorong volume penjualan emas domestik ANTM sebesar 34,3% secara year-on-year (YoY).
Baca Juga: Laba Adaro Energy melesat 286% hingga kuartal III, begini rekomendasi saham ADRO
ANTM juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan dari segmen nikel. Pendapatan segmen nikel per September 2021 tumbuh 49,2% Yoy menjadi Rp7,5 triliun. Penjualan domestik terbukti menjadi titik penjualan yang kuat, mencakup 98,8% dari total penjualan nikel ANTM.
Pendapatan dari segmen nikel di Sembilan bulan pertama 2021 menyumbang 30,2% dari total penjualan ANTM, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya 20,2%. Hal ini menandakan adanya pertumbuhan yang menjanjikan di masa depan.