Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual saham oleh investor asing sudah berlangsung sejak tiga bulan lalu. Dalam tiga bulan terakhir, net sell asing tercatat Rp 19,62 triliun. Sementara selama sebulan terakhir, net sell asing tercatat Rp 3,80 triliun di pasar reguler. Sepekan belakangan, aksi jual saham oleh investor asing masih terjadi dan net sell asing tercatat Rp 1,2 triliun.
Di tengah aksi jual saham yang dilakukan investor asing, ada beberapa saham yang tetap menjadi incaran investor asing. Ambil contoh, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Saham lain, PT XL Axiata (EXCL), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, saham di sektor perbankan, infrastruktur, dan consumer goods masih menjadi pilihan asing karena saham-saham tersebut dinilai memiliki valuasi fundamental jangka panjang yang menarik.
Baca Juga: Ini alasan mengapa asing mencatatkan net buy hari ini
Nico mengatakan, investor asing tidak akan sepenuhnya beralih dari pasar saham Indonesia. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, para investor asing, ada yang hanya memindahkan porfolionya ke pasar obligasi. Sebab, pasar obligasi Indonesia juga menawarkan imbal hasil yang menarik di antara negara tetangga lainnya.
Sentimen yang akan mendorong investor asing kembali di antaranya, kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, potensi pemotongan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) satu kali lagi, serta persiapan portofolio tahun depan.
Di tengah penurunan harga saham yang sedang terjadi akhir akhir ini, investor dan pemegang saham disarankan untuk mencari saham yang memiliki valuasi murah dengan target investasi jangka panjang.
Baca Juga: IHSG turun ke 6.180 pada akhir perdagangan Senin (4/11)
Nico menyarankan buy saham EXCL dengan target harga Rp 4.050 per saham, buy saham TLKM dengan target harga Rp 4.750 per saham, buy saham ICBP dengan target harga Rp 12.750 per saham. Lalu buy saham INDF dengan target harga Rp 8.850 per saham, buy saham WIKA dengan target harga Rp 2.750 per saham dan buy saham HMSP dengan target harga Rp 2.375 per saham.
"Secara jangka panjang sebetulnya pasar saham kita masih berpotensi untuk mengalami kenaikan," kata Nico ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/11).
Senada, analis OSO Sekuritas Sukarno Alatasmenambahkan, saham-saham di atas bisa menjadi pilihan alternatif para fund manager di tengah kondisi pelemahan ekonomi.
"Emiten-emiten tersebut termasuk dari saham-saham defensif dan akan tetap menjadi pilihan untuk investasi dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu atau pelemahan ekonomi," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/11).
Di bulan November 2019, Sukarno memprediksi, ada kemungkinan investor asing kembali mencatatkan net buy meskipun peluangnya kecil. Sebabnya, berkaca pada siklus selama enam tahun terakhir, bulan November asing selalu mencatatkan net sell.
Baca Juga: Larangan ekspor nikel berpeluang mengangkat kinerja emiten logam
"Kalaupun mulai masuk bisa jadi akumulasi awal karena Desember ada aktivitas window dressing," tambahnya.
Adapun untuk saham-saham yang telah disebutkan sebelumnya, Sukarno menyarankan untuk menunggu secara teknikal hingga ada sinyal buy. Bisa juga menggunakan strategi buy on weakness.
" Kalau untuk sekarang sudah ada sinyal buy saham TLKM dan ACES. Untuk ICBP dan KLBF hindari dulu karena secara teknikal sudah ada sinyal jual," kata Sukarno.
Baca Juga: Asing jual bersih dalam tiga bulan, saham-saham ini masih tetap diburu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News