Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah kembali tertekan di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) pasca rilis data perumahan negeri Paman Sam itu. Hari ini Rabu (24/6), mengacu data Bloomberg di pasar spot, rupiah melemah Rp 13.282 per dollar AS atau 0,20% dari sebelumnya Rp 13.255 per dollar AS.
Tapi sementara itu, jika merujuk kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah menguat 0,27% ke Rp 13.280 per dollar AS. Ini sekaligus melanjutkan penguatan dalam kurun waktu lima hari ini.
Namun, mengacu data Bloomberg di pasar spot rupiah justru melemah Rp 13.282 per dollar AS atau 0,20% dari sebelumnya Rp 13.255 per dollar AS.
Asal tahu saja, kurs dollar AS tengah menguat di hadapan sebagian mata uang utama lainnya. Penguatan ini ditopang positifnya data penjualan rumah di negeri Paman Sam tersebut di bulan Mei.
Para analis mengatakan rilis data ekonomi itu kian mendorong Federal Reserve untuk tetap berada di jalur menaikkan suku bunga tahun ini.
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga September dan kenaikan kedua datang di Desember.
Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 1,21 persen menjadi 95,468 pada akhir perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News