kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Di 2014, DSSA alokasikan belanja modal US$ 270 J


Selasa, 31 Desember 2013 / 13:59 WIB
Di 2014, DSSA alokasikan belanja modal US$ 270 J
ILUSTRASI. Lomba tradisional seperti panjat pinang, merupakan tradisi wajib yang selalu dirayakan dalam rangkaian perayaan HUT RI. TRIBUNNEWS/HERUDIN


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) siap-siap untuk berekspansi. Afiliasi Sinarmas Group ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk kebutuhan ekspansinya tahun depan.

"Anggaran capex tahun depan US$ 270 juta," tandas Hermawan Tarjono, Direktur & Corporate Secretary DSSA, (31/12). Artinya, capex DSSA tahun depan 170% lebih besar dibanding capex tahun ini, US$ 100 juta.

Kenaikan capex memang terbilang besar. Pasalnya, DSSA tengah menjalankan pembangunan independent power plant (IPP) di Jambi. Nilai proyek ini sebesar US$ 400 juta. Tapi, investasinya dilakukan secara bertahap, US$ 200 juta dikeluarkan untuk kebutuhan investasi IPP tahun depan.

"Sumber pendanaannya tidak masalah. Seperti biasa, kami ambil dari kombinasi kas internal dan pinjaman bank," tandas Hermawan.

Memang, DSSA sepertinya tidak memiliki kesulitan untuk mencairkan capex tersebut. Soalnya, kas dan setara kas DSSA kuartal III 2013 sebesar US$ 213,74 juta. Sejak 2012 lalu, DSSA juga memperoleh pinjaman dari China Development Bank Corporation sebesar US$ 318 juta.

Pinjaman itu diperoleh melalui anak usaha DSSA, PT DSSP Power Sumsel yang nantinya juga menjadi pengelola IPP tersebut. Namun, bisa dipastikan jika IPP ini belum bisa dinikmati perusahaan tahun depan lantaran proyek ini baru selesai pada 2015 mendatang.

Untuk kinerja tahun depan, manajemen masih akan mengandalkan core bisnisnya, yaitu batubara. Hermawan memproyeksikan, periode full years 2013 DSSA diproyeksikan bisa meraup pendapatan US$ 600 miliar. "Tahun depan, kami targetkan tumbuh 30% menjadi US$ 780 juta," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×