CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.929   -69,00   -0,44%
  • IDX 7.227   12,30   0,17%
  • KOMPAS100 1.105   2,62   0,24%
  • LQ45 878   2,61   0,30%
  • ISSI 219   0,52   0,24%
  • IDX30 450   1,49   0,33%
  • IDXHIDIV20 542   2,05   0,38%
  • IDX80 127   0,30   0,24%
  • IDXV30 136   0,51   0,38%
  • IDXQ30 150   0,46   0,31%

Dharma Polimetal (DRMA) Pacu Kinerja di Kuartal IV-2024, Cermati Strategi & Targetnya


Kamis, 14 November 2024 / 11:57 WIB
Dharma Polimetal (DRMA) Pacu Kinerja di Kuartal IV-2024, Cermati Strategi & Targetnya
ILUSTRASI. Fasilitas produksi komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) di Cirebon Jawa Barat, Selasa (14/5/2024). PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memacu kinerja di sisa tahun ini dengan menjaga stabilitas performa keuangan hingga akhir tahun 2024.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memacu kinerja di sisa tahun 2024. Emiten manufaktur komponen otomotif dari Triputra Group ini ingin menjaga stabilitas performa keuangan hingga akhir tahun 2024.

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso menyatakan DRMA akan meningkatkan efisiensi kerja dalam sistem produksi, termasuk melalui otomatisasi.

Strategi ini penting untuk menghadapi tantangan di tengah pasar otomotif yang sedang lesu, terutama dari sisi melandainya penjualan mobil.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Andalkan Komponen Roda Dua

Dalam menggenjot efisiensi, DRMA melalui anak usahanya, PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) belum lama ini telah meningkatkan lini produksi battery pack menjadi sepenuhnya otomatis.

Dharma Group melakukan investasi yang berfokus pada produksi battery pack untuk sepeda motor listrik (2W EV) dan sistem penyimpanan energi baterai.

Di samping efisiensi, langkah ini diharapkan bisa menggenjot pendapatan dari produksi battery pack. Sementara itu, anak perusahaan DRMA yang lain, PT Dharma Precision Parts (DPA) telah membangun pabrik baru yang akan melipatgandakan area produksinya.

Pabrik baru ini akan menjadi tempat produksi motor BLDC (Brushless Direct Current), yaitu penggerak utama (motor) untuk kendaraan listrik 2W. Saat ini, BLDC yang diproduksi oleh DRMA telah digunakan dalam bisnis konversi kendaraan 2W berbahan bakar Internal Combustion Engine (ICE) menjadi EV.

Operasional pabrik baru ini nantinya akan menciptakan sumber pendapatan baru bagi DRMA.

“Battery pack dan BLDC ini merupakan kunci dari proyek konversi kendaraan listrik roda dua DRMA, dengan tujuan untuk menciptakan jalur penjualan baru bagi perseroan,” ungkap Irianto dalam paparan publik, Kamis (14/11).

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Melirik Peluang Ekspansi Kendaraan Listrik

Irianto bilang, DRMA berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan engineering dalam mengembangkan produk-produk yang belum memenuhi syarat minimal persentase kandungan komponen dalam negeri (TKDN).

Strategi ini akan memperkuat posisi pangsa pasar DRMA, sekaligus membuka peluang untuk memperluas pangsa pasar melalui peluncuran model baru.

Meski begitu, Irianto mengatakan kinerja bisnis DRMA masih akan terkait dengan pasar otomotif, khususnya penjualan kendaraan. Sampai dengan kuartal III-2024, DRMA mengantongi penjualan neto senilai Rp 4,02 triliun.

Penjualan DRMA menurun 5,18% secara tahunan (year on year/yoy) yang kala itu mencapai Rp 4,24 triliun.

"Revenue turun, karena kita tahu pasar domestik penjualan mobil turun banyak, mungkin lebih dari 15%. Tahun ini diperkirakan hanya 850.000 unit dibandingkan tahun lalu 1 juta unit. Kami bersyukur revenue hanya turun 5%," terang Irianto.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Bidik Ekspor Motor Listrik Roda Tiga

Secara bottom line, laba bersih DRMA menyusut 20,66% (yoy) dari Rp 519,41 miliar menjadi Rp 412,07 miliar hingga September 2024. Laba bersih DRMA menyusut pada level tersebut karena adanya pengurangan negatif goodwill dari akuisisi yang dilakukan pada tahun lalu.

Tanpa menghitung adanya negatif goodwill dari akuisisi, maka penurunan laba bersih DRMA berada di level 11,2%. Meski secara tahunan (yoy) turun, namun Irianto menegaskan bahwa performa DRMA secara kuartalan (QoQ) mengalami kenaikan secara pendapatan maupun laba. 

Irianto pun optimistis bisa menjaga tren kenaikan kinerja pada kuartal IV-2024. Dengan begitu, DRMA mengincar pendapatan dan laba bersih di akhir tahun 2024 bisa stabil dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Serap Capex Rp 200 Miliar per Semester I-2024

"Target kami paling tidak revenue mirip-mirip dengan tahun lalu. Begitu juga laba bersih, target kami minimal sama. Tapi kami berharap bisa lebih sampai akhir tahun," tandas Irianto. 

Selanjutnya: Pertamina Geothermal (PGEO) Targetkan Pengembangan PLTP 1,5 GW pada 2030

Menarik Dibaca: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, IDSurvey Gelar Relawan Bakti di Kampung Srikandi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×