Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) meraih dana sebesar Rp 350 miliar dari hajatan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Emiten manufaktur komponen otomotif milik Triputra Group ini menetapkan harga penawaran umum perdana Rp 500 per saham.
Adapun jumlah yang dilepas oleh DRMA ke publik sebanyak 705,88 juta saham atau setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Irianto Santoso, Presiden Direktur DRMA mengatakan, sekitar 70% dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi bisnis.
Lebih rincinya, Dharma Polimetal akan menggunakan 17,14% dari dana belanja modal untuk investasi pembangunan pabrik baru sekitar 0,48 hektare pada lahan milik DRMA saat ini di Cikarang, Jawa Barat dan sekitar 82,86% untuk investasi pembelian mesin antara lain mesin stamping dan robot welding serta peralatan produksi antara lain jig, dies dan mould.
Baca Juga: Sempat ARB di Hari Perdana, Kata Analis Valuasi Saham DRMA Lebih Murah dari Industri
Adapun sekitar 16% dana hasil IPO akan digunakan untuk penambahan setoran modal ke anak perusahaan. Rinciannya, sekitar 62,50% dari alokasi dana IPO sebesar 16% tersebut akan digunakan untuk penyertaan modal tambahan pada PT Dharma Precision Parts yang akan dipergunakan untuk pembelian lahan baru di Cikarang, Jawa Barat sekitar 1 hektar. Selain itu juga akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru di lahan tersebut sekitar 0,6 hektar.
Kemudian, sekitar 37,50% dari alokasi dana IPO sebesar 16% akan digunakan untuk penyertaan modal tambahan pada PT Dharma Controlcable Indonesia dalam rangka pengembangan bisnis dengan pembelian lahan baru di Cikarang, Jawa Barat dengan luas sekitar 1 hektar beserta dengan pembangunan pabrik baru dengan luas sekitar 0,6 hektar pada lahan tersebut.
Irianto bilang, perusahaan akan membeli mesin untuk membuat komponen yang saat ini dibuat oleh supplier pabrikan otomotif asal Jepang. “Dengan demikian, Dharma Polimetal menjadi perusahaan lokal pertama yang akan memproduksi komponen tersebut. Dana IPO juga akan digunakan untuk optimalisasi proses automation dan untuk mendukung terciptanya industri 4.0,” paparnya pada Kontan, Selasa (14/12).
DRMA juga akan melanjutkan produksi kendaraan roda tiga dengan target market UMKM dimana market UMKM di Indonesia cukup besar sekitar 700.000 UMKM. Selain itu, calon emiten ini juga memproduksi sepeda dengan nama Polimetal yang tujuannya bukan hanya untuk pasar domestik, tetapi nantinya juga akan diekspor berhubung di kawasan Asia Tenggara tidak banyak produsen untuk sepeda.
Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Optimistis Laba Bersih Melonjak 25 Kali Lipat di 2021
Irianto menambahkan Dharma Polimetal juga terus melakukan pengembangan terkait electric vehicle (EV). Nantinya, DRMA akan mulai memproduksi battery pack dan battery management system di salah satu anak perusahaan kita untuk mempersiapkan diri menyambut era mobil listrik dan kita memiliki misi untuk memproduksi semua komponen secara lokal.
Sebagai informasi, sampai dengan demester pertama 2021, secara konsolidasi Dharma Polimetal telah mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun dan pendapatan terbesar perusahaan berasal dari sektor roda dua atawa two-wheels yaitu sekitar 68% dari total pendapatan dan 21% berasal dari roda empat atau four-wheels dan 10% berasal dari sektor lainnya.
Saat ini, Dharma Polimetal memang masih mengandalkan roda dua, namun tahun depan calon emiten ini yakin bahwa revenue dari roda empat akan tumbuh karena perusahaan telah mendapatkan customer baru untuk roda empat.
“Kami menargetkan dapat tumbuh 20% untuk tahun depan. Salah satu faktor pendukungnya antara lain dari kebijakan pemerintah melalui PPnBM 0% yang direncanakan akan berlanjut untuk tahun depan yang tentunya akan berdampak pada peningkatan penjualan dan permintaan mobil,” jelas Irianto.
Baca Juga: IPO Dharma Polimetal jadi tanda kebangkitan industri otomotif nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News