kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dharma Polimetal (DRMA) Makin Serius Bisnis Komponen EV, Incar Pendapatan Naik 10%


Senin, 18 Maret 2024 / 11:10 WIB
Dharma Polimetal (DRMA) Makin Serius Bisnis Komponen EV, Incar Pendapatan Naik 10%
ILUSTRASI. Dharma Polimetal (DRMA) makin fokus garap bisnis komponen EV


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) berupaya terus meningkatkan kinerja bisnisnya di tengah dinamika pasar otomotif nasional. Emiten ini juga mulai serius mengembangkan bisnis komponen kendaraan listrik.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso menyampaikan, DRMA tetap mempertahankan target pertumbuhan pendapatan secara konservatif minimal 10% pada 2024. Keputusan ini diambil dengan memperhitungkan kondisi industri otomotif terkini.

“Kami optimistis bahwa pasar otomotif pada 2024 akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar dia, Jumat (15/3).

DRMA berkomitmen untuk tetap memfokuskan upaya pada aspek kualitas, biaya, dan pengiriman terkait dengan komponen yang telah diproduksi perusahaan.

Hal ini tidak hanya akan memperkuat posisi pasar DRMA terkait produk-produk yang telah ada, melainkan juga membuka potensi untuk perluasan pangsa pasar perusahaan dengan peluncuran model-model baru pada masa depan.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Catat Penjualan Melonjak 42% di Tahun 2023 

Pihak DRMA juga berupaya untuk mengembangkan core engineering dengan tujuan menghasilkan produk komponen yang belum dilokalisasi di Indonesia. Dengan adanya persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), Manajemen DRMA melihat hal ini sebagai peluang besar bagi pertumbuhan bisnis perusahaan tersebut pada masa mendatang.

Sementara itu, DRMA juga sudah bersiap untuk perluasan di segmen komponen kendaraan listrik, di mana perusahaan ini telah berinvestasi cukup besar dan melakukan persiapan untuk beberapa komponen kendaraan listrik serta infrastrukturnya.

Kilas balik sebelum pandemi Covid-19, DRMA sudah menyiapkan diri untuk masuk ke segmen kendaraan listrik. Melalui salah satu produk yang diproduksi DRMA yaitu kendaraan listrik roda tiga, ini menjadi pengalaman belajar berharga bagi perusahaan tersebut untuk turut mengembangkan produk battery pack.

“Tujuan kami adalah menjadi salah satu perusahaan yang paling siap dalam memasok komponen kendaraan listrik,” kata Irianto.

Saat ini, DRMA menyediakan berbagai komponen kendaraan listrik seperti wiring harness, smart key, USB charger, high strength steel (HSS), dan battery pack 2W EV. DRMA juga sedang mengembangkan komponen seperti brushless direct current motor (BLDC) yang telah berhasil diterapkan pada sepeda motor konversi.

 

Tidak hanya fokus pada komponen, DRMA juga mengembangkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik seperti charging station baik untuk tipe slow charging maupun fast charging.

Kendati tidak disebutkan rinci, DRMA telah mendapat kepercayaan dari salah satu merek besar di industri mobil nasional, yang mana pada 2023 lalu perusahaan ini telah memasang electro dipping line. Komponen ini digunakan dalam proses pembuatan battery pack casing yang dipakai untuk kendaraan listrik.

Lebih lanjut, DRMA sedang mengembangkan dua pabrik baru yang menandai langkah signifikan dalam perluasan dan pengembangan bisnis perusahaan. Pabrik pertama dibangun lewat anak usaha yaitu Dharma Controlcable Indonesia (DCI) yang diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada awal kuartal II-2024.

Adapun pabrik kedua yang dibangun lewat anak usaha Dharma Precision Parts (DPA) dijadwalkan rampung pada pertengahan 2024 dengan lokasi di Cikarang, Jawa Barat.

“Kedua pabrik ini akan menjadi pusat pengembangan komponen baru, khususnya untuk kendaraan listrik pada masa depan,” pungkas Irianto.

Sebagaimana diketahui, DRMA meraih laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 611,75 miliar pada 2023 atau meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Capaian ini didorong oleh penjualan DRMA yang tumbuh 42% year on year (YoY) menjadi Rp 5,54 triliun pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×