Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
Walaupun telah menyeret IHSG, secara umum saham-saham jumbo itu masih memiliki prospek yang baik. Mengingat, ada sentimen positif berupa pemulihan ekonomi di kuartal II. Di sisi lain, ada harapan kondisi semakin baik ketika fenomena yield AS mereda.
"Sehingga pasar akan fokus kembali ke fundamental emiten, pemulihan ekonomi, dan perkembangan vaksinasi," imbuhnya.
Akan tetapi investor disarankan tetap selektif, mengingat beberapa saham jumbo masih dibayang-bayangi sentimen negatif. Misalnya, HMSP yang kinerjanya akan berat karena cukai rokok. Ini mendorong konsumen beralih ke harga rokok yang lebih murah.
Baca Juga: Pergerakan IHSG dibayangi sentimen global, termasuk ancaman krisis mata uang
Sementara untuk UNVR juga perlu diperhatikan pertumbuhannya ke depan, mengingat P/E dan P/B cenderung tinggi di industrinya.
Oleh karena itu, di antara saham-saham jumbo, Zamzami lebih memilih BBCA dengan target harga konsensus Rp 38,175 dan ASII dengan target harga konsensus Rp 6.820.
Asal tahu saja, sebenarnya valuasi saham berkapitalisasi besar itu masih menarik. Dilihat dari price multiple seperti P/E atau P/B, relatif masih di bawah rata-rata lima tahun terakhir kecuali BBCA. Akan tetapi, BBCA masih dijagokan karena memang biasa bergerak di valuasi premium.
Selanjutnya: Loyo lagi, begini prediksi IHSG pada Jumat (26/3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News