Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Delisting yang dilakukan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) atas saham PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) memakan korban. Lebih dari Rp 2 miliar dana investor ritel 'nyangkut' lantaran saham emiten yang bergerak di bisnis konten IT tersebut tidak lagi bisa diperdagangkan di bursa.
Suryawan Nyoto, salah seorang investor ritel yang duitnya sekitar Rp 2 miliar nyangkut di saham INVS. Tapi, ia tidak sendiri.
Pria yang juga akrab disapa Surya itu menceritakan, bahkan ada sejawatnya yang nyangkut hingga di atas Rp 2 miliar. "Tapi, yang paling banyak nyangkut itu yang dananya kisaran Rp 50 juta hingga Rp 100 juta," ujarnya kepada KONTAN, Senin (9/10).
Ihwal Surya masuk ke saham INVS terjadi sebelum 2014 silam. Ia tergolong investor yang cukup berpengalaman. Pasalnya, Surya berani masuk ke saham INVS saat harganya turun cukup besar. Ia masuk saat harganya masih sekitar Rp 135 per saham.
Harga itu menurutnya tergolong murah. Bukan hanya harga, valuasinya juga murah lantaran kinerja INVS kala itu dinilai moncer.
Bencana pun terjadi. Pada tahun yang sama, laporan keuangan INVS dianggap bermasalah. Buntut dari masalah tersebut, bursa melakukan suspensi saham INVS.
Upaya perbaikan dari internal INVS belum terlihat. Sehingga, saham INVS terus disuspensi.
Pada 27 September lalu, bursa mengumumkan delisting saham INVS. BEI memberikan tenggat waktu perdagangan di pasar negosiasi selama 20 hari terhitung sejak 25 September 2017 hingga 20 Oktober 2017. Setelah itu akan efektif delisting pada 23 Oktober 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News