Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kisruh penundaan (delay) jadwal keberangkatan PT Garuda Indonesia dalam beberapa hari terakhir, ternyata berbuntut panjang. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berniat mengevaluasi kinerja manajemen maskapai penerbangan pelat merah itu akibat masalah ini, sebelum melanjutkan rencana penerbitan saham baru alias initial public offering (IPO).
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menegaskan, kekisruhan delay itu mencerminkan kinerja manajemen Garuda selama ini. Dan citra ini tentunya kurang baik untuk perusahaan yang berniat melepaskan sahamnya ke publik. "Secara logika, kejadian ini tentu saja ada pengaruhnya pada kinerja manajemen. Jadi, secara tidak langsung juga sangat berpengaruh pada tahapan IPO," ujarnya, Rabu (24/11).
Dus, Mustafa meminta manajemen Garuda untuk segera memberikan laporan investigatif terkait permasalahan delay penerbangan ini. Permintaan itu telah disampaikan menteri BUMN sejak Selasa (23/11), dan manajemen Garuda diberi waktu hingga untuk memberikan laporan lengkap. Tak hanya penyebab penundaan penerbangan, menteri juga meminta laporan penanganan dan penyelesaian keluhan dari seluruh penumpang yang dirugikan.
"Kita lihat saja laporan dari mereka (manajemen Garuda), semoga kesalahannya tidak signifkan," lanjut Mustafa. Sehingga, dia mengharapkan manajemen Garuda memiliki waktu untuk membenahi kinerja manajemen sebelum terjun ke lantai bursa saham.
Namun, apabila ternyata laporan yang disampaikan kurang memuaskan dan kesalahan manajemen Garuda cukup krusial, Mustafa tidak menutup kemungkinan untuk merombak jajaran direksi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia itu. "Nanti akan ada evaluasi setelah mereka kirim laporan terakhir," ujar Mustafa singkat.
Hingga saat ini, Mustafa mengaku hanya menerima laporan bahwa manajemen Garuda telah menangani penumpang yang merasa dirugikan dan melakukan migrasi sistem jadwal keberangkatan.
Meski demikian, Mustafa menegaskan, kekisruhan ini tidak akan menunda waktu IPO Garuda. Kementerian BUMN tetap mengusahakan listing Garuda menjadi agenda kegiatan tercepat ketimbang aksi korporasi BUMN lainnya. Seperti, agenda penerbitan saham baru PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). "Kami usahakan IPO Garuda lebih dulu dari right issue Mandiri," ucapnya.
Nah, agar tahapan IPO berjalan sesuai dengan rencana awal, Mustafa mewanti-wanti kepada manajemen Garuda untuk bekerja lebih ekstra hati-hati, cepat dan tetap waspada segala kemungkinan yang terjadi. Terlepas apapun hasil laporannya nanti, menteri BUMN juga meminta manajemen Gruda tidak terpaku pada masalah ini, dan bisa melakukan perbaikan kinerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News