Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (6/8),perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat bergairah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan terbang 93,59 poin (1,56%) sebelum bertengger di angka 6.101,13.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid membubung lebih tinggi. Meloncat 21,03 poin (2,21%), LQ45 hinggap ke 971,21.
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Indika Energy Tbk (INDY) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 3,12 kali, 4,94, dan 5,94 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh LPPF, AKRA, WSBP, PGAS, BBTN, ITMG, dan PTBA.
Seiring dengan gairah bursa kemarin, delapan saham penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil juga naik harga.
Saham-saham itu adalah SRIL, WSKT, INDY, AKR Corporindo Tbk (AKRA), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan Bukit Asam Tbk (PTBA).
Adapun dua saham yang turun harga adalah Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan Indo Tambangraya Megah (ITMG).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News