kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

DeepSeek dan Alibaba Tancap Gas, Begini Efeknya ke Saham Teknologi Indonesia


Kamis, 30 Januari 2025 / 18:36 WIB
DeepSeek dan Alibaba Tancap Gas, Begini Efeknya ke Saham Teknologi Indonesia
ILUSTRASI. Prospek sektor teknologi


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. China kembali menggemparkan dunia dengan kemunculan aplikasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang bernama DeepSeek. 

Imbasnya terlihat langsung pada pergerakan saham-saham teknologi global. Di pasar saham Amerika Serikat (AS), Nasdaq menutup perdagangan Kamis (20/1) dengan koreksi 0,51%. 

Saham teknologi papan atas asal Negeri Paman Sam, Nvidia ambruk 4,10%. Sejalan, saham Oracle Corp juga ikut ambruk 1,21% setelah pesaing ChatGPT itu meluncur. 

Belum tuntas urusan DeepSeek, Alibaba Group baru merilis versi terbaru model AI, yakni Qwen 2.4. Teknologi anyar ini diklaim mampu melampaui DeepSeek V3. 

Baca Juga: Dukung Hilirisasi, Holding Danareksa Pacu Transformasi Kawasan Industri BUMN

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer bilang memang perkembangan AI dari China mengguncang pasar teknologi global dan menyebabkan saham raksasa AS turun.

“Namun dampaknya hanya bersifat jangka pendek sebagai reaksi terhadap inovasi baru,” jelasnya saat dihubungi Kontan, Kamis (30/1). 

Sebab, lanjut Mifta, dalam jangka munculkan teknologi anyar ini bisa mendorong persaingan dan dapat menghasilkan inovasi yang lebih kuat serta beragam ke depannya.

Kendati begitu, dia mencermati efek langsung dengan menguatnya teknologi China terhadap saham dan emiten teknologi Tanah Air masih terbatas. 

“Efek langsungnya terbatas, tetapi bisa membuka peluang kolaborasi dengan perusahaan AI asal China,” ucap Mifta. 

Mifta menyarankan investor untuk tetap memantau perkembangan dari implementasi dan inovasi kecerdasan buatan ini terhadap potensi kepada perusahaan teknologi dalam negeri. 

Selanjutnya: Masih Ekspansif, Indeks Kepercayaan Industri di Januari 2025 Capai 53,10

Menarik Dibaca: KAI Ubah Sarana Sejumlah KA Mulai Besok, Ini Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×