Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju bisnis PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) di awal tahun 2025 mengalami kontraksi seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat.
Presiden Direktur TGKA, Lianne Widjaja mengatakan bahwa penurunan daya beli yang telah terasa sejak tahun lalu memberikan dampak cukup besar terhadap kinerja TGKA, terutama dari sisi pendapatan (top line).
"Purchasing power dari konsumen cukup melemah dan ini berdampak pada pencapaian kinerja kami dari sisi top line. Memang kinerja kami sangat bergantung pada kekuatan daya beli konsumen secara eksternal," ungkap Lianne dalam Paparan Publik Virtual, Senin (28/4).
Baca Juga: Kinerja Tigaraksa Satria (TGKA) Kurang Memuaskan, Pendapatan Turun di Kuartal I-2025
Selain faktor eksternal, Lianne menilai, TGKA juga perlu memperbaiki kinerja internal untuk mendorong pertumbuhan pada kuartal-kuartal berikutnya.
Mengacu laporan keuangan, pendapatan TGKA tercatat turun 10,69% menjadi Rp 3,21 triliun hingga Maret 2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini utamanya dipicu oleh melemahnya penjualan produk susu, makanan ringan, dan barang konsumen sebagai kontributor utama.
Penjualan dari segmen ini turun 10,78% menjadi Rp 3,09 triliun dari sebelumnya Rp 3,47 triliun di 2024.
Untuk mendongkrak kinerja, TGKA telah menyiapkan sejumlah rencana strategis. Salah satunya adalah menambah prinsipal baru.
Ada dua strategi pertumbuhan yang dilakukan terkait ekspansi prinsipal. Pertama, strategi organik melalui perluasan distribusi untuk prinsipal yang sudah ada.
Kedua, strategi anorganik berupa penambahan prinsipal baru yang dapat bersinergi dengan jaringan distribusi yang telah dimiliki.
"Kami juga terbuka untuk menjajaki channel-channel baru yang diinginkan oleh calon prinsipal," ujar Lianne.
Baca Juga: Tingkatkan Efisiensi dan Fleksibilitas, Tigaraksa Satria Luncurkan Project SUNRISE
Selain itu, TGKA juga akan menggencarkan aktivitas promosi untuk meningkatkan penjualan, bekerja sama dengan para prinsipal sebagai pemilik merek.
Tahun ini, TGKA membidik pertumbuhan kinerja dua digit. Meski realisasi di kuartal pertama belum memuaskan, perseroan optimistis dapat mengejar ketertinggalan di sisa tahun berjalan.
"Kami berharap dengan percepatan masuknya prinsipal baru, pertumbuhan kinerja bisa terdorong lebih cepat," tambah Lianne.
Dari sisi belanja modal (capital expenditure/Capex), TGKA mengalokasikan dana sebesar Rp 17,76 miliar untuk tahun ini.
Adapun TGKA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 103,57 miliar per kuartal I-2025, turun 12,91% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 118,93 miliar.
Selanjutnya: IBM X-Force Threat Indeks 2025: Pencurian Kredensial Berskala Besar Meningkat
Menarik Dibaca: IBM X-Force Threat Indeks 2025: Pencurian Kredensial Berskala Besar Meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News