Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
Enrico memproyeksikan, dollar ASĀ bisa berbalik menguat karena juga didukung dtaa pengangguran AS yang menurun jadi 3,5% dari proyeksi dan data bulan lalu yang sebesar 3,6%.
"Data AS yang menguat dan The Fed diproyeksikan tidak lagi menurunkan suku bunga di akhir tahun ini, menambah alasan investor cederung beli dollar," kata Enrico.
Baca Juga: Ekonom ini menilai penurunan cadev tidak berpengaruh pada daya topang terhadap rupiah
Senada, Faisyal juga memproyeksikan rupiah di awal pekan berpotensi melemah karena terpengaruh data AS yang positif. Bahkan, rupiah bisa lanjut melemah bila data penjualan ritel China yang keluar Senin (13/2) menurun.
Faisyal memproyeksikan rentang rupiah di Senin (13/12) berada di Rp 13.980 per dollar AS hingga Rp 14.130 per dollar AS.
Sedangkan, Encrico memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.000 per dollar AS hingga Rp 14.100 per dollar AS.
Baca Juga: Posisi cadev turun tipis di November 2019, ini tanggapan para ekonom
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News