Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dollar Australia masih bertenaga menghadapi USD meski data ekonomi negeri kanguru dirilis negatif. Mengutip Bloomberg, Rabu (2/11) pukul 19.03 WIB, pasangan AUD/USD menguat 0,12% ke level 0,77661 dibanding sehari sebelumnya.
Alwi Assegaf, Analis PT SoeGee Futures mengatakan, pasangan AUD/USD melanjutkan kenaikan sehari sebelumnya. Data Building Approvals Australia bulan September yang memburuk ke level minus 8,7% dari sebelumnya minus 1,8% sempat menekan laju AUD.
Tetapi pasangan AUD/USD kembali menguat lantaran masih ditopang oleh kebijakan Bank Sentral Australia (RBA).
Selasa (1/11), RBA mempertahankan kebijakan suku bunga di level 1,5% sesuai dengan prediksi pasar. Gubernur RBA, Philip Lowe menyatakan jika ekonomi global terus tumbuh meski di bawah rata - rata.
Kondisi lapangan kerja di negara maju terus membaik dalam setahun terakhir. Lowe juga menyoroti kondisi ekonomi China yang cukup stabil. Sedangkan kondisi dalam negeri Australia masih tumbuh meski dalam jalur moderat.
"Dari pernyataan Lowe, pasar tidak melihat sinyal pelonggaran kebijakan RBA dalam waktu dekat. Ini membuat AUD/USD menguat," papar Alwi.
Di samping itu, mata uang AUD turut terkena efek positif dari kenaikan data ekonomi China sebagai mitra dagang utamanya. Sementara USD tertekan menjelang pertemuan The Fed pada Kamis dini hari (3/11). Pasar berusaha mencari sinyal kenaikan suku bunga The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News