Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Di tengah indeks dollar AS yang menguat, aussie justru mampu mencuri keuntungan terhadap the greenback. Analis menilai meningkatnya harga komoditas dan optimisme Bank Sentral Australia akan proyeksi ekonominya direspons dengan baik oleh pelaku pasar.
Mengutip Bloomberg, pada Selasa (25/10) pukul 17.35 WIB, pasangan AUD/USD tercatat menguat 0,28% ke level 0,7632. Padahal, di hari sebelumnya, AUD/USD ditutup di level 0,7611.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menilai, indeks dollar AS memang sedang menguat, tapi sentimen positif dari the greenback masih kalah dengan sentimen positif yang meliputi aussie.
Ia merasa, melesatnya aussie terhadap dollar AS ditopang oleh harga komoditas yang sedang konsisten naik. "Harga minyak mentah juga mampu bertahan di atas level US$ 50 per barel," kata Faisyal.
Selain itu, penguatan dollar Australia juga didorong oleh pandangan Bank Sentral Australia (RBA) yang memandang positif perekonomiannya. Hal ini juga dinilai pelaku pasar sebagai suatu sinyal positif.
Apalagi, pertumbuhan ekonomi China sebagai mitra dagang utama Australia juga dinilai masih baik sehingga diprediksi Ekspor Australia menuju China akan bertumbuh.
Namun, sampai akhir tahun, Faisyal memprediksi bahwa jika suku bunga The Fed benar-benar naik, maka aussie akan berpotensi untuk melemah. "Hal ini terjadi karena perbedaan kebijakan moneter. Di satu sisi RBA menetapkan suku bunga rendah, di sisi lain The Fed justru meningkatkan suku bunga," pungkas Faisyal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News