Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Mata uang sterling kalah pamor di hadapan JPY meski sepi sentimen dari Jepang. Data ekonomi Inggris menambah beban GBP yang sudah tertekan oleh isu Brexit.
Mengutip Bloomberg, Jumat (7/10) pairing GBP/JPY terkikis 2,41% ke level 127,971 dibanding sehari sebelumnya.
Anthonius Edyson, Time Analysts PT Astronacci International Futures menyatakan, produksi industri Inggris yang dilaporkan turun sebanyak 0,4% pada bulan Agustus membebani poundsterling di hadapan yen.
Beban lain datang dari angka defisit perdagangan Inggris yang membengkak ke angka £ 12,11 miliar pada bulan Agustus, dari defisit £ 9,51 miliar pada Juli. "Sementara data manufaktur Inggris tidak memberi pengaruh pada GBP karena efeknya ke mata uang lebih lambat," ungkapnya.
Di sisi lain, mata uang JPY sebenarnya minim sentimen pada akhir pekan lalu. Namun, yen masih terkena sentimen positif dari data Tankan Manufacturing Index Jepang yang dilaporkan berada pada angka 6 bulan September. Indeks tersebut dipandang positif meski masih sama dibanding bulan sebelumnya serta lebih rendah dari proyeksi di level 7.
"Perusahaan-perusahaan besar di Jepang berencana untuk menaikkan capital expenditure mereka, sebanyak 6,3% untuk tahun fiskal ini hingga bulan Maret 2017," lanjut Edyson.
Pada awal pekan, Edyson menduga pasangan GBP/JPY dapat melanjutkan koreksi meski minim sentimen baik dari Inggris maupun Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News