Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data inflasi yang akan dirilis pada Senin, 2 Agustus 2021 dinilai akan mempengaruhi rupiah. Bank Indonesia (BI) meramal angka inflasi akan berada di angka 0,01% di bulan Juli 2021.
Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail menilai data inflasi Indonesia yang akan dirilis dinilai akan menjadi sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah Senin (1/8). Ia melihat bahwa inflasi hanya akan terbatas di angka 0,01%.
Data tersebut juga menurutnya akan mempengaruhi pasar obligasi menjadi lebih baik. “Saya rasa kemungkinan rupiah relatif menguat dengan tingkat inflasi yang rendah,” kata Ahmad kepada Kontan.
Sementara itu, Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menilai bahwa di hari Senin (2/8) sentimen mengenai kebijakan dovish AS dinilai akan menguntungkan rupiah dan merugikan dolar AS.
Baca Juga: Rupiah hari ini berpeluang melemah, ini sentimen pendorongnya
Di minggu ini, ia melihat bahwa data non-farm payroll dan data ketenagakerjaan yang akan dirilis di AS akan mempengaruhi pergerakan dolar AS.
Ahmad memperkirakan rupiah menguat dan akan bergerak di rentang harga Rp 14.430 per dolar AS – Rp 14.450 per dolar AS. Sedangkan Nanang menilai rupiah akan bergerak di batas bawah Rp 14.420 – Rp 14.390 per dolar AS dan batas atas Rp 14.460 – Rp 14.490 per dolar AS.
Di hari Jumat (30/7) rupiah ditutup di level Rp 14.462,5 per dolar AS, menguat 0,14% dari level sehari sebelumnya. Sedangkan, seminggu kemarin rupiah menguat sebanyak 0,21% dari level Rp 14.493 per dolar AS di Jumat (23/7).
Sedangkan kurs Jisdor di hari Jumat (30/7), menguat 0,20% dari level sehari sebelumnya, dan ditutup di Rp 14.462 per dolar AS. Selama seminggu kemarin, kurs jisdor menguat 0,27% dari level Rp 14.501 di penutupan pasa Jumat (23/7).
Selanjutnya: Nilai tukar rupiah di pasar spot ini menguat 0,21% dalam sepekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News