Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I pada perdagangan hari ini, Senin (2/9) ditutup melemah 89,36 poin atau 2,13% menjadi 4.105,73. Penurunan IHSG pun diprediksi masih terjadi di sesi kedua.
Penyebabnya, sentimen karena memburuknya data perekonomian Indonesia yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Senin (2/9). Edwin Sebayang, Analis MNC Securities menjelaskan, pelemahan IHSG hari ini disebabkan pengumuman inflasi dan data perekonomian lainnya yang dilakukan BPS.
"Data ekonomi yang diumumkan jelek. Mulai dari defisit perdagangan dan inflasi yang di atas ekspektasi. Ini struktural," ujar Edwin.
Dia memprediksi, IHSG sesi II berada di level support 4.058 dan level resistance 4.229. Adapun saham yang direkomendasikan masih dari emiten tambang seperti PTBA, HRUM, dan ITMG.
Pendapat senada diutarakan Dimas Adrianto, Analis Asjaya Indosurya Securities. Dia bilang, perhatian pasar siang ini akan merespons beberapa data yang dirilis oleh BPS serta pergerakan nilai tukar rupiah.
BPS sendiri merilis, inflasi Agustus tercatat sebesar 1,12% lebih rendah dari inflasi pada bulan Juli sebesar 3,29%. Kemudian neraca perdagangan Indonesia pada bulan Juli tercatat mengalami defisit sebesar US$ 2,31 miliar.
"Defisit neraca perdagangan dan turunnya indeks manufaktur akan menjadi sentimen negatif pelaku pasar. Defisit neraca perdagangan juga dapat melemah nilai tukar rupiah," ujarnya.
Dimas memperkirakan, IHSG bergerak melemah dengan rentang support 4.060 dan resistance 4.230. "Saham pilihan, cermati saham-saham dengan performa bagus yang akan kembali terkoreksi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News