Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Test Test
JAKARTA. Posisi nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) semakin dominan. Hal itu terlihat dari laju indeks dollar AS yang mencerminkan nilai tukar mata uang ini terhadap enam valuta utama dunia.
Hingga pukul 16.10 WIB kemarin (4/5), indeks dollar AS menembus 82,697, atau level tertingginya sejak Mei 2009.
Salah satu pendongkrak dollar AS adalah data ekonomi negeri Paman Sam yang terus membaik.
Institute for Supply Management (ISM) menyebutkan, indeks manufaktur AS pada April 2010 naik ke posisi 60,5 dibandingkan indeks manufaktur bulan Maret sebesar 59,6. "Ini membuktikan perekonomian AS mulai pulih," kata analis Harumdana Berjangka, Nizar Hilmy, kemarin (4/5).
Selain terangkat data ekonomi, menanjaknya dollar AS juga dipengaruhi penyelesaian krisis Yunani. Meski komitmen bantuan ke Yunani mulai terlihat, "Pasar masih akan bergerak konsolidasi," kata Rosady T.A. Montol, pengamat pasar uang Bank BNI.
Pada pukul 16.20 WIB kemarin, euro menurun 0,51% ke posisi US$ 1,3128. Melawan poundsterling, dollar AS juga naik 0,33% ke US$ 1,5197.
Dominasi dollar AS juga merambah ke Asia. Pukul 10.23 WIB kemarin, yen melemah 0,4% ke 94,92 per dollar AS. Ini adalah posisi terendah yen terhadap dollar AS dalam delapan bulan terakhir. Dalam sepekan ke depan, Rosady melihat, yen masih akan melemah ke 95,7 yen per dollar AS.
Data-data ekonomi AS yang akan keluar pekan ini masih menjadi sentimen positif bagi dollar AS. "Jumat ini akan dirilis data manufacturing payrolls, non-farm payrolls dan unemployment dari AS," kata Nizar. Data-data ini ia perkirakan akan membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













