Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Test Test
JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah. Berdasarkan kurs tengah BI, rupiah ditutup melemah, Senin (3/5), 0,19% ke level Rp 9.031 per dollar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, rupiah juga ditutup melemah 0,22% menjadi Rp 9.030 per dollar AS.
Penyebab lemasnya otot rupiah adalah sentimen global. Indeks dollar AS kemarin naik 0,63% ke level 82,38.
Dana asing masih mengalir masuk ke Indonesia. Ini terlihat dari kegiatan investor asing di bursa. Kemarin (3/5), transaksi investor asing mencatat posisi pembelian bersih (net buy) senilai Rp 222,84 miliar. Tetapi, pembelian asing itu tidak mampu menahan rontoknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Nurul Eti Nurbaeti, pengamat pasar uang, memprediksi, rupiah masih bisa melemah terhadap dollar AS. "Para pelaku pasar valuta global menilai, krisis di Yunani bisa menular ke negara anggota Uni Eropa yang lain," ujar dia.
Fundamental ekonomi Indonesia dinilai masih berprospek bagus. Nico Omer Jonckheere, Vice President Valbury Asia Futures, menuturkan, laju inflasi masih terkendali. Aliran dana asing juga masih deras. Ia memprediksi, kurs USD/IDR akan bergerak di kisaran 9.000-9.050. Sedangkan Nurul memperkirakan, nilai tukar dollar AS bakal tertahan di kisaran Rp 9.000-Rp 9.050.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News